Menginstall Windows XP di perangkat komputer yang tak memiliki drive optik memang susah-susah gampang. Salah satu metode yang biasa dipakai antara lain memanfaatkan DVDROM external berbasis USB atau langsung memakai USB Flashdisk sebagai media installernya. Nah berikut adalah tutorial tentang bagaimana mempersiapkan USB Flashdisk sebagai Installer Windows XP.
File-file yang akan anda butuhkan dapat anda unduh dari alamat berikut :
1. USB Prep8 : http://emka.web.id/?attachment_id=299
2. PeToUSB 3.0.0.7 : http://emka.web.id/?attachment_id=300
Langkah-langkah Pembuatan:
1. Ekstrak kedua file sesuai keinginan Anda dengan menggunakan WinZip atau WinRar (Lebih baik buat Folder baru), sebaiknya File PeToUSB_3.0.0.7.zip dijadikan satu folder bersama File usb_prep8.zip atau sebaliknya.
2. Tancapkan USB flash disk ke salah satu port USB. Ingat-ingat posisi drive-nya. Apakah F:, G:, H:, dan sebagainya.
3. Masukkan CD instalasi Windows XP ke optical drive. Jika komputer menjalankan proses instalasi secara otomatis, batalkan saja dan tutup semua aplikasi yang tengah berjalan.
4. Selanjutnya, buka folder di mana Anda mengekstrak aplikasi modul pembuat instalasi.
5. Jalankan file bernama “usb_prep8.bat” maka di layar monitor akan tampak jendela Command Prompt berisi macam-macam perintah. Jika sudah muncul tulisan “Press any key to continue,” tekan sembarang tombol untuk konfirmasi.
6. Di layar akan muncul jendela PEtoUSB yang meminta Anda memformat USB flash disk Anda. Tak perlu mengubah setting apa pun, langsung klik Start untuk mulai proses format. Jawab konfirmasi sesuai kebutuhan Anda.
7. Jika sudah selesai, tutup jendela PEtoUSB (jangan menutup jendela Command Prompt yang tadi terbuka ketika Anda menjalankan usb_prep8.bat), maka di layar akan muncul opsi-opsi dari 0 hingga 5.
8. Gunakan opsi 1 untuk memilih sumber file instalasi yang nantinya akan disalin ke flash disk. Disini, tentukan di drive mana Anda menyimpan instalasi Windows XP. Pilih saja optical drive di mana sudah ada CD Windows XP di dalamnya, atau pilih folder pilihan Anda jika Anda telah menyalin file instalasi Windows XP ke folder tertentu.
9. Pilih opsi 3 untuk menentukan di mana Anda mencolok flash disk. Kalau flash disk Anda berada di drive F:, maka ketik F dan tekan ENTER. Jika drive G: maka ketik G dan tekan ENTER, begitu seterusnya berlaku untuk drive lain.
10. Selanjutnya pilih opsi 4 untuk mulai proses pembuatan modul instalasi yang nantinya akan disalin ke flash disk secara otomatis. Jawab apa pun konfirmasi yang muncul dengan Y atau YES atau OK atau bentuk persetujuan lain.
Selesai! Kini flash disk Anda telah siap digunakan untuk instalasi Windows XP! Silahkan melakukan setting pada BIOS Anda, dan pilih Removeable Disk (atau apa pun nama lainnya) sebagai media pertama yang dijalankan saat booting.
Teater Indonesia
October 1st, 2010 • Buku Sekolah Gratis • Seni teater 1 No comments- Tags: Arja merupakan jenis teater tradisional yang bersifat kerakyatan, dan terdapat di Bali, Gambuh merupakan teater tradisional yang paling tua di Bali dan diperkirakan berasal dari abad ke-16., Ketoprak, Lenong, Longser, Ludruk, Ludruk merupakan teater tradisional yang bersifat kerakyatan di daerah Jawa Timur, Makyong, Mamanda, Randai, Teater Indonesia tahun 1920-an, Teater Indonesia tahun 1940-an,Teater Indonesia Tahun 1950-an, Teater Indonesia Tahun 1970-an, Teater Indonesia Tahun 1980 – 1990-an, Teater Kontemporer Indonesia, Teater Tradisional, Teater transisi, Ubrug, Wayang, Wayang Wong (wayang orang)
2.2.1 Teater Tradisional
Kasim Achmad dalam bukunya Mengenal Teater Tradisional di Indonesia (2006) mengatakan, sejarah teater tradisional di Indonesia dimulai sejak sebelum Zaman Hindu. Pada zaman itu, ada tanda-tanda bahwa unsur-unsur teater tradisional banyak digunakan untuk mendukung upacara ritual. Teater tradisional merupakan bagian dari suatu upacara keagamaan ataupun upacara adat-istiadat dalam tata cara kehidupan masyarakat kita. Pada saat itu, yang disebut “teater”, sebenarnya baru merupakan unsur-unsur teater, dan belum merupakan suatu bentuk kesatuan teater yang utuh. Setelah melepaskan diri dari kaitan upacara, unsur-unsur teater tersebut membentuk suatu seni pertunjukan yang lahir dari spontanitas rakyat dalam masyarakat lingkungannya.
Proses terjadinya atau munculnya teater tradisional di Indonesia sangat bervariasi dari satu daerah dengan daerah lainnya. Hal ini disebabkan oleh unsur-unsur pembentuk teater tradisional itu berbedabeda, tergantung kondisi dan sikap budaya masyarakat, sumber dan tata-cara di mana teater tradisional lahir. Berikut ini disajikan beberapa bentuk teater tradisional yang ada di daerah-daerah di Indonesia.
2.2.1.1 Wayang
Wayang merupakan suatu bentuk teater tradisional yang sangat tua, dan dapat ditelusuri bagaimana asal muasalnya. Dalam menelusuri sejak kapan ada pertunjukan wayang di Jawa, dapat kita temukan berbagai prasasti pada Zaman Raja Jawa, antara lain pada masa Raja Balitung. Pada masa pemerintahan Raja Balitung, telah ada petunjuk adanya pertunjukan Wayang seperti yang terdapat pada Prasasti Balitung dengan tahun 907 Masehi. Prasasti tersebut mewartakan bahwa pada saat itu telah dikenal adanya pertunjukan wayang.

Petunjuk semacam itu juga ditemukan dalam sebuah kakawin Arjunawiwaha karya Mpu Kanwa, pada Zaman Raja Airlangga dalam abad ke-11. Oleh karenanya pertunjukan wayang dianggap kesenian tradisi yang sangat tua. Sedangkan bentuk wayang pada zaman itu belum jelas tergambar model pementasannya. Awal mula adanya wayang, yaitu saat Prabu Jayabaya bertakhta di Mamonang pada tahun 930. Sang Prabu ingin mengabadikan wajah para leluhurnya dalam bentuk gambar yang kemudian dinamakan Wayang Purwa. Dalam gambaran itu diinginkan wajah para dewa dan manusia Zaman Purba. Pada mulanya hanya digambar di dalam rontal (daun tal). Orang sering menyebutnya daun lontar. Kemudian berkembang menjadi wayang kulit sebagaimana dikenal sekarang.
2.2.1.2 Wayang Wong (wayang orang)
Wayang Wong dalam bahasa Indonesia artinya wayang orang, yaitu pertunjukan wayang kulit, tetapi dimainkan oleh orang. Wayang wong adalah bentuk teater tradisional Jawa yang berasal dari Wayang Kulit yang dipertunjukan dalam bentuk berbeda: dimainkan oleh orang, lengkap dengan menari dan menyanyi, seperti pada umumnya teater tradisional dan tidak memakai topeng. Pertunjukan wayang orang terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sedangkan di Jawa Barat ada juga pertunjukan wayang orang (terutama di Cirebon) tetapi tidak begitu populer. Lahirnya Wayang Orang, dapat diduga dari keinginan para seniman untuk keperluan pengembangan wujud bentuk Wayang Kulit yang dapat dimainkan oleh orang. Wayang yang dipertunjukan dengan orang sebagai wujud dari wayang kulit -hingga tidak muncul dalang yang memainkan, tetapi dapat dilakukan oleh para pemainnya sendiri.
Sedangkan wujud pergelarannya berbentuk drama, tari dan musik. Wayang orang dapat dikatakan masuk kelompok seni teater tradisional, karena tokoh-tokoh dalam cerita dimainkan oleh para pelaku (pemain). Sang Dalang bertindak sebagai pengatur laku dan tidak muncul dalam pertunjukan. Di Madura, terdapat pertunjukan wayang orang yang agak berbeda, karena masih menggunakan topeng dan menggunakan dalang seperti pada wayang kulit. Sang dalang masih terlihat meskipun tidak seperti dalam pertunjukan wayang kulit. Sang Dalang ditempatkan dibalik layar penyekat dengan diberi lubang untuk mengikuti gerak pemain di depan layar penyekat. Sang Dalang masih mendalang dalam pengertian semua ucapan pemain dilakukan oleh Sang Dalang karena para pemain memakai topeng. Para pemain di sini hanya menggerakgerakan badan atau tangan untuk mengimbangi ucapan yang dilakukan oleh Sang Dalang. Para pemain harus pandai menari. Pertunjukan ini di Madura dinamakan topeng dalang. Semua pemain topeng dalang memakai topeng dan para pemain tidak mengucapkan dialog.

2.2.1.3 Makyong
Makyong merupakan suatu jenis teater tradisional yang bersifat kerakyatan. Makyong yang paling tua terdapat di pulau Mantang, salah satu pulau di daerah Riau. Pada mulanya kesenian Makyong berupa tarian joget atau ronggeng. Dalam perkembangannya kemudian dimainkan dengan cerita-cerita rakyat, legenda dan juga cerita-cerita kerajaan. Makyong juga digemari oleh para bangsawan dan sultansultan, hingga sering dipentaskan di istana-istana.
Bentuk teater rakyat makyong tak ubahnya sebagai teater rakyat umumnya, dipertunjukkan dengan menggunakan media ungkap tarian, nyanyian, laku, dan dialog dengan membawa cerita-cerita rakyat yang sangat populer di daerahnya. Cerita-cerita rakyat tersebut bersumber pada sastra lisan Melayu. Daerah Riau merupakan sumber dari bahasa Melayu Lama. Ada dugaan bahwa sumber dan akar Makyong berasal dari daerah Riau, kemudian berkembang dengan baik di daerah lain. Pementasan makyong selalu diawali dengan bunyi tabuhan yang dipukul bertalu-talu sebagai tanda bahwa ada pertunjukan makyong dan akan segera dimulai. Setelah penonton berkumpul, kemudian seorang pawang (sesepuh dalam kelompok makyong) tampil ke tempat pertunjukan melakukan persyaratan sebelum pertunjukan dimulai yang dinamakan upacara buang bahasa atau upacara membuka tanahdan berdoa untuk memohon agar pertunjukan dapat berjalan lancar.

2.2.1.4 Randai
Randai merupakan suatu bentuk teater tradisional yang bersifat kerakyatan yang terdapat di daerah Minangkabau, Sumatera Barat. Sampai saat ini, randai masih hidup dan bahkan berkembang serta masih digemari oleh masyarakatnya, terutama di daerah pedesaan atau di kampung-kampung. Teater tradisional di Minangkabau bertolak dari sastra lisan. begitu juga Randai bertolak dari sastra lisan yang disebut “kaba” (dapat diartikan sebagai cerita).Bakaba artinya bercerita. Ada dua unsur pokok yang menjadi dasar Randai, yaitu.
???? Pertama, unsur penceritaan. Cerita yang disajikan adalah kaba, dan disampaikan lewat gurindam, dendang dan lagu. Sering diiringi oleh alat musik tradisional Minang, yaitu salung, rebab, bansi, rebana atau yang lainnya, dan juga lewat dialog.
???? Kedua, unsur laku dan gerak, atau tari, yang dibawakan melalui galombang. Gerak tari yang digunakan bertolak dari gerak-gerak silat tradisi Minangkabau, dengan berbagai variasinya dalam kaitannya dengan gaya silat di masingmasing daerah.

2.2.1.5 Mamanda
Daerah Kalimantan Selatan mempunyai cukup banyak jenis kesenian antara lain yang paling populer adalah Mamanda, yang merupakan teater tradisional yang bersifat kerakyatan, yang orang sering menyebutnya sebagai teater rakyat. Pada tahun 1897 datang ke Banjarmasin suatu rombongan Abdoel Moeloek dari Malaka yang lebih dikenal dengan Komidi Indra Bangsawan. Pengaruh Komidi Bangsawan ini sangat besar terhadap perkembangan teater tradisional di Kalimantan Selatan. Sebelum Mamanda lahir, telah ada suatu bentuk teater rakyat yang dinamakan Bada Moeloek, atau dari kata Ba Abdoel Moeloek. Nama teater tersebut berasal dari judul cerita yaitu Abdoel Moeloek karangan Saleha.
2.2.1.6 Lenong
Lenong merupakan teater rakyat Betawi. Apa yang disebut teater tradisional yang ada pada saat ini, sudah sangat berbeda dan jauh berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat lingkungannya, dibandingkan dengan lenong di zaman dahulu. Kata daerah Betawi, dan bukan Jakarta, menunjukan bahwa yang dibicarakan adalah teater masa lampau. Pada saat itu, di Jakarta, yang masih bernama Betawi (orang Belanda menyebutnya: Batavia) terdapat empat jenis teater tradisional yang disebut topeng Betawi, lenong, topeng blantek, dan jipeng atau jinong. Pada kenyataannya keempat teater rakyat tersebut banyak persamaannya. Perbedaan umumnya hanya pada cerita yang dihidangkan dan musik pengiringnya.

2.2.1.7 Longser
Longser merupakan jenis teater tradisional yang bersifat kerakyatan dan terdapat di Jawa Barat, termasuk kelompok etnik Sunda. Ada beberapa jenis teater rakyat di daerah etnik Sunda serupa dengan longser, yaitu banjet. Ada lagi di daerah (terutama, di Banten), yang dinamakan ubrug.

Ada pendapat yang mengatakan bahwa longser berasal dari kata melong (melihat) danseredet (tergugah). Artinya barang siapa melihat (menonton) pertunjukan, hatinya akan tergugah. Pertunjukan longser sama dengan pertunjukan kesenian rakyat yang lain, yang bersifat hiburan sederhana, sesuai dengan sifat kerakyatan, gembira dan jenaka. Sebelum longser lahir, ada beberapa kesenian yang sejenis dengan Longser, yaitu lengger. Ada lagi yang serupa, dengan penekanan pada tari, disebut ogel atau doger.
2.2.1.8 Ubrug
Ubrug merupakan teater tradisional bersifat kerakyatan yang terdapat di daerah Banten. Ubrug menggunakan bahasa daerah Sunda, campur Jawa dan Melayu, serupa dengan topeng banjet yang terdapat di daerah Karawang. Ubrug dapat dipentaskan di mana saja, seperti halnya teater rakyat lainnya. Dipentaskan bukan saja untuk hiburan, tetapi juga untuk memeriahkan suatu “hajatan”, atau meramaikan suatu “perayaan”. Untuk apa saja, yang dilakukan masyarakat, ubrug dapat diundang tampil.
Cerita-cerita yang dipentaskan terutama cerita rakyat, sesekali dongeng atau cerita sejarah Beberapa cerita yang sering dimainkan ialah Dalem Boncel, Jejaka Pecak, Si Pitung atau Si Jampang (pahlawan rakyat setempat, seperti juga di Betawi). Gaya penyajian cerita umumnya dilakukan seperti pada teater rakyat, menggunakan gaya humor (banyolan), dan sangat karikatural sehingga selalu mencuri perhatian para penonton.
2.2.1.9 Ketoprak
Ketoprak merupakan teater rakyat yang paling populer, terutama di daerah Yogyakarta dan daerah Jawa Tengah. Namun di Jawa Timur pun dapat ditemukan ketoprak. Di daerah-daerah tersebut ketoprak merupakan kesenian rakyat yang menyatu dalam kehidupan mereka dan mengalahkan kesenian rakyat lainnya seperti srandul dan emprak. Pada mulanya ketoprak merupakan permainan orang-orang desa yang sedang menghibur diri dengan menabuh lesung pada waktu bulan purnama, yang disebut gejogan. Dalam perkembangannya menjadi suatu bentuk teater rakyat yang lengkap. Ketoprak merupakan salah satu bentuk teater rakyat yang sangat memperhatikan bahasa yang digunakan. Bahasa sangat memperoleh perhatian, meskipun yang digunakan bahasa Jawa, namun harus diperhitungkan masalah unggahungguh bahasa. Dalam bahasa Jawa terdapat tingkat-tingkat bahasa yang digunakan, yaitu :
???? Bahasa Jawa biasa (sehari-hari)
???? Bahasa Jawa kromo (untuk yang lebih tinggi)
???? Bahasa Jawa kromo inggil (yaitu untuk tingkat yang tertinggi) Menggunakan bahasa dalam ketoprak, yang diperhatikan bukan saja penggunaan tingkat-tingkat bahasa, tetapi juga kehalusan bahasa. Karena itu muncul yang disebut bahasa ketoprak, bahasa Jawa dengan bahasa yang halus dan spesifik.

2.2.1.10 Ludruk
Ludruk merupakan teater tradisional yang bersifat kerakyatan di daerah Jawa Timur, berasal dari daerah Jombang. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa dengan dialekJawa Timuran. Dalam perkembangannya ludruk menyebar ke daerah-daerah sebelah barat seperti karesidenan Madiun, Kediri, dan sampai ke Jawa Tengah. Ciri-ciri bahasa dialek Jawa Timuran tetap terbawa meskipun semakin ke barat makin luntur menjadi bahasa Jawa setempat. Peralatan musik daerah yang digunakan, ialah kendang, cimplung, jidor dan gambang dan sering ditambah tergantung pada kemampuan grup yang memainkan ludruk tersebut. Dan lagu-lagu (gending) yang digunakan, yaitu Parianyar, Beskalan, Kaloagan, Jula-juli, Samirah, Junian.
Pemain ludruk semuanya adalah pria. Untuk peran wanitapun dimainkan oleh pria. Hal ini merupakan ciri khusus ludruk. Padahal sebenarnya hampir seluruh teater rakyat di berbagai tempat, pemainnya selalu pria (randai, dulmuluk, mamanda, ketoprak), karena pada zaman itu wanita tidak diperkenankan muncul di depan umum.

2.2.1.11 Gambuh
Gambuh merupakan teater tradisional yang paling tua di Bali dan diperkirakan berasal dari abad ke-16. Bahasa yang dipergunakan adalah bahasa Bali kuno dan terasa sangat sukar dipahami oleh orang Bali sekarang. Tariannya pun terasa sangat sulit karena merupakan tarian klasik yang bermutu tinggi. Oleh karena itu tidaklah mengherankan kalau gambuh merupakan sumber dari tari-tarian Bali yang ada. Sejarah gambuh telah dikenal sejak abad ke-14 di Zaman Majapahit dan kemudian masuk ke Bali pada akhir Zaman Majapahit. Di Bali, gambuh dipelihara di istana raja-raja.

Kebanyakan lakon yang dimainkan gambuh diambil dari struktur cerita Panji yang diadopsi ke dalam budaya Bali. Cerita-cerita yang dimainkan di antaranya adalah Damarwulan, Ronggolawe, dan Tantri. Peran-peran utama menggunakan dialog berbahasa Kawi, sedangkan para punakawan berbahasa Bali. Sering pula para punakawan menerjemahkan bahasa Kawi ke dalam bahasa Bali biasa. Suling dalam gambuh yang suaranya sangat rendah, dimainkan dengan teknik pengaturan nafas yang sangat sukar, mendapat tempat yang khusus dalam gamelan yang mengiringi gambuh, yang sering disebut gamelan “pegambuhan”. Gambuh mengandung kesamaan dengan “opera” pada teater Barat karena unsur musik dan menyanyi mendominasi pertunjukan. Oleh karena itu para penari harus dapat menyanyi. Pusat kendali gamelan dilakukan oleh juru tandak, yang duduk di tengah gamelan dan berfungsi sebagai penghubung antara penari dan musik. Selain dua atau empat suling, melodi pegambuhan dimainkan dengan rebab bersama seruling. Peran yang paling penting dalam gamelan adalah pemain kendang lanang atau disebut juga kendang pemimpin. Dia memberi aba-aba pada penari dan penabuh.
2.2.1.12 Arja
Arja merupakan jenis teater tradisional yang bersifat kerakyatan, dan terdapat di Bali. Seperti bentuk teater tradisi Bali lainnya, arja merupakan bentuk teater yang penekanannya pada tari dan nyanyi. Semacam gending yang terdapat di daerah Jawa Barat (Sunda), dengan porsi yang lebih banyak diberikan pada bentuk nyanyian (tembang). Apabila ditelusuri, arja bersumber dari gambuh yang disederhanakan unsur-unsur tarinya, karena ditekankan pada tembangnya. Tembang (nyanyian) yang digunakan memakai bahasa Jawa Tengahan dan bahasa Bali halus yang disusun dalam tembang macapat.

2.2.2 Teater Modern
2.2.2.1 Teater Transisi
Teater transisi adalah penamaan atas kelompok teater pada periode saat teater tradisional mulai mengalami perubahan karena pengaruh budaya lain. Kelompok teater yang masih tergolong kelompok teater tradisional dengan model garapan memasukkan unsur-unsur teknik teater Barat, dinamakan teater bangsawan. Perubahan tersebut terletak pada cerita yang sudah mulai ditulis, meskipun masih dalam wujud cerita ringkas atau outline story(garis besar cerita per adegan). Cara penyajian cerita dengan menggunakan panggung dan dekorasi. Mulai memperhitungkan teknik yang mendukung pertunjukan. Pada periode transisi inilah teater tradisional berkenalan dengan teater non-tradisi. Selain pengaruh dari teater bangsawan, teater tradisional berkenalan juga dengan teater Barat yang dipentaskan oleh orang-orang Belanda di Indonesia sekitar tahun 1805 yang kemudian berkembang hingga di Betawi (Batavia) dan mengawali berdirinya gedung Schouwburgpada tahun 1821 (Sekarang Gedung Kesenian Jakarta).
Perkenalan masyarakat Indonesia pada teater non-tradisi dimulai sejak Agust Mahieu mendirikan Komedie Stamboel di Surabaya pada tahun 1891, yang pementasannya secara teknik telah banyak mengikuti budaya dan teater Barat (Eropa), yang pada saat itu masih belum menggunakan naskah drama/lakon. Dilihat dari segi sastra, mulai mengenal sastra lakon dengan diperkenalkannya lakon yang pertama yang ditulis oleh orang Belanda F.Wiggers yang berjudul Lelakon Raden Beij Soerio Retno, pada tahun 1901. Kemudian disusul oleh Lauw Giok Lan lewat Karina Adinda, Lelakon Komedia Hindia Timoer (1913), dan lain-lainnya, yang menggunakan bahasa Melayu Rendah.
Setelah Komedie Stamboel didirikan muncul kelompok sandiwara seperti Sandiwara Dardanella (The Malay Opera Dardanella) yang didirikan Willy Klimanoff alias A. Pedro pada tanggal 21 Juni 1926. Kemudian lahirlah kelompok sandiwara lain, seperti Opera Stambul, Komidi Bangsawan, Indra Bangsawan, Sandiwara Orion, Opera Abdoel Moeloek, Sandiwara Tjahaja Timoer, dan lain sebagainya. Pada masa teater transisi belum muncul istilah teater. Yang ada adalah sandiwara.
Karenanya rombongan teater pada masa itu menggunakan nama sandiwara, sedangkan cerita yang disajikan dinamakan drama. Sampai pada Zaman Jepang dan permulaan Zaman Kemerdekaan, istilah sandiwara masih sangat populer. Istilah teater bagi masyarakat Indonesia baru dikenal setelah Zaman Kemerdekaan.
2.2.2.2 Teater Indonesia tahun 1920-an
Teater pada masa kesusasteraaan angkatan Pujangga Baru kurang berarti jika dilihat dari konteks sejarah teater modern Indonesia tetapi cukup penting dilihat dari sudut kesusastraan. Naskah-naskah drama tersebut belum mencapai bentuk sebagai drama karena masih menekankan unsur sastra dan sulit untuk dipentaskan. Drama-drama Pujangga Baru ditulis sebagai ungkapan ketertekanan kaum intelektual dimasa itu karena penindasan pemerintahan Belanda yang amat keras terhadap kaum pergerakan sekitar tahun 1930-an. Bentuk sastra drama yang pertamakali menggunakan bahasa Indonesia dan disusun dengan model dialog antar tokoh dan berbentuk sajak adalah Bebasari(artinya kebebasan yang sesungguhnya atau inti kebebasan) karya Rustam Efendi (1926). Lakon Bebasari merupakan sastra drama yang menjadi pelopor semangat kebangsaan. Lakon ini menceritakan perjuangan tokoh utama Bujangga, yang membebaskan puteri Bebasari dari niat jahat Rahwana. Penulis lakon lainnya, yaitu Sanusi Pane menulisKertajaya (1932) dan Sandyakalaning Majapahit (1933) Muhammad Yamin menulis Ken Arok dan Ken Dedes (1934). Armiijn Pane mengolah roman Swasta Setahun di Bedahulukarangan I Gusti Nyoman Panji Tisna menjadi naskah drama. Nur Sutan Iskandar menyadur karangan Molliere, dengan judul Si Bachil. Imam Supardi menulis drama dengan judul Keris Mpu Gandring. Dr. Satiman Wirjosandjojo menulis drama berjudul Nyai Blorong. Mr. Singgih menulis drama berjudul Hantu. Lakon-lakon ini ditulis berdasarkan tema kebangsaan, persoalan, dan harapan serta misi mewujudkan Indonesia sebagai negara merdeka. Penulis-penulis ini adalah cendekiawan Indonesia, menulis dengan menggunakan bahasa Indonesia dan berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Bahkan Presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno, pada tahun 1927 menulis dan menyutradarai teater di Bengkulu (saat di pengasingan). Beberapa lakon yang ditulisnya antara lain, Rainbow, Krukut Bikutbi,dan Dr. Setan.
2.2.2.3 Teater Indonesia tahun 1940-an
Semua unsur kesenian dan kebudayaan pada kurun waktu penjajahan Jepang dikonsentrasikan untuk mendukung pemerintahan totaliter Jepang. Segala daya kreasi seni secara sistematis di arahkan untuk menyukseskan pemerintahan totaliter Jepang. Namun demikian, dalam situasi yang sulit dan gawat serupa itu, dua orang tokoh, yaitu Anjar Asmara dan Kamajaya masih sempat berpikir bahwa perlu didirikan Pusat Kesenian Indonesia yang bertujuan menciptakan pembaharuan kesenian yang selaras dengan perkembangan zaman sebagai upaya untuk melahirkan kreasi – kreasi baru dalam wujud kesenian nasional Indonesia. Maka pada tanggal 6 oktober 1942, di rumah Bung Karno dibentuklah Badan Pusat Kesenian Indonesia dengan pengurus sebagai berikut, Sanusi Pane (Ketua), Mr. Sumanang (Sekretaris), dan sebagai anggota antara lain, Armijn Pane, Sutan Takdir Alisjabana, dan Kama Jaya. Badan Pusat Kesenian Indonesia bermaksud menciptakan kesenian Indonesia baru, di antaranya dengan jalan memperbaiki dan menyesuaikan kesenian daerah menuju kesenian Indonesia baru.
Langkah-langkah yang telah diambil oleh Badan Pusat Kesenian Indonesia untuk mewujudkan cita-cita kemajuan kesenian Indonesia, ternyata mengalami hambatan yang datangnya dari barisan propaganda Jepang, yaitu Sendenbu yang membentuk badan perfilman dengan nama Djawa Eiga Kosy’, yang dipimpin oleh orang Jepang S. Oya. Intensitas kerja Djawa Eiga Kosya yang ingin menghambat langkah Badan Pusat Kesenian Indonesia nampak ketika mereka membuka sekolah tonil dan drama Putra Asia, Ratu Asia, Pendekar Asia, yang kesemuanya merupakan corong propaganda Jepang.
Dalam masa pendudukan Jepang kelompok rombongan sandiwara yang mula-mula berkembang adalah rombongan sandiwara profesional. Dalam kurun waktu ini semua bentuk seni hiburan yang berbau Belanda lenyap karena pemerintah penjajahan Jepang anti budaya Barat. Rombongan sandiwara keliling komersial, seperti misalnya Bintang Surabaya, Dewi Mada, Mis Ribut, Mis Tjitjih, Tjahaya Asia, Warna Sari, Mata Hari, Pancawarna, dan lain-lain kembali berkembang dengan mementaskan cerita dalam bahasa Indonesia, Jawa, maupun Sunda. Rombongan sandiwara Bintang Surabaya tampil dengan aktor dan aktris kenamaan, antara lain Astaman, Tan Ceng Bok (Si Item), Ali Yugo, Fifi Young, Dahlia, dan sebagainya. Pengarang Nyoo Cheong Seng, yang dikenal dengan nama samarannya Mon Siour D’amour ini dalam rombongan sandiwara Bintang Surabaya menulis lakon antara lain, Kris Bali, Bengawan Solo, Air Mata Ibu (sudah difilmkan), Sija, R.A Murdiati, dan Merah Delima. Rombongan Sandiwara Bintang Surabaya menyuguhkan pementasan-pementasan dramanya dengan cara lama seperti pada masa Dardanella, Komedi Bangsawan, dan Bolero, yaitu di antara satu dan lain babak diselingi oleh tarian-tarian, nyanyian, dan lawak. Secara istimewa selingannya kemudian ditambah dengan mode show, dengan peragawati gadis-gadis Indo Belanda yang cantik-cantik.
Menyusul kemudian muncul rombongan sandiwara Dewi Mada, dengan bintang-bintang eks Bolero, yaitu Dewi Mada dengan suaminya Ferry Kok, yang sekaligus sebagai pemimpinnya. Rombongan sandiwara Dewi Mada lebih mengutamakan tari-tarian dalam pementasan teater mereka karena Dewi Mada adalah penari terkenal sejak masa rombongan sandiwara Bolero. Cerita yang dipentaskan antara lain, Ida Ayu, Ni Parini, danRencong Aceh. Hingga tahun 1943 rombongan sandiwara hanya dikelola pengusaha Cina atau dibiayai Sendenbu karena bisnis pertunjukan itu masih asing bagi para pengusaha Indonesia. Baru kemudian Muchsin sebagai pengusaha besar tertarik dan membiayai rombongan sandiwara Warna Sari. Keistimewaan rombongan sandiwara Warna Sari adalah penampilan musiknya yang mewah yang dipimpin oleh Garsia, seorang keturunan Filipina, yang terkenal sebagi Raja Drum. Garsia menempatkan deretan drumnya yang berbagai ukuran itu memenuhi lebih dari separuh panggung. Ia menabuh drum-drum tersebut sambil meloncat ke kanan – ke kiri sehingga menarik minat penonton. Ceritacerita yang dipentaskan antara lain, Panggilan Tanah Air, Bulan Punama, Kusumahadi, Kembang Kaca, Dewi Rani, dan lain sebagainya.
Rombongan sandiwara terkenal lainnya adalah rombongan sandiwara Sunda Mis Tjitjih, yaitu rombongan sandiwara yang digemari rakyat jelata. Dalam perjalanannya, rombongan sandiwara ini terpaksa berlindung di bawah barisan propaganda Jepang dan berganti nama menjadi rombongan sandiwara Tjahaya Asia yang mementaskan ceritacerita baru untuk kepentingan propaganda Jepang. Anjar Asmara, Ratna Asmara, dan Kama Jaya pada tanggal 6 April 1943, mendirikan rombongan sandiwara angkatan muda Matahari. Hanya kalangan terpelajar yang menyukai pertunjukan Matahari yang menampilakan hiburan berupa tari-tarian pada awal pertunjukan baru kemudian dihidangkan lakon sandiwara dari awal hingga akhir. Bentuk penyajian semacam ini di anggap kaku oleh penonton umum yang lebih suka unsur hiburan disajikan sebagai selingan babak satu dengan babak lain sehingga akhirnya dengan terpaksa rombongan sandiwara tersebut mengikuti selera penonton. Lakon-lakon yang ditulis Anjar Asmara antara lain, Musim Bunga di Slabintana, Nusa Penida, Pancaroba, Si Bongkok, Guna-guna, dan Jauh di Mata. Kama Jaya menulis lakon antara lain, Solo di Waktu Malam, Kupu-kupu, Sang Pek Engtay, Potong Padi. Dari semua lakon tersebut ada yang sudah di filmkan yaitu, Solo di Waktu Malam dan Nusa Penida.
Pertumbuhan sandiwara profesional tidak luput dari perhatian Sendenbu. Jepang menugaskan Dr. Huyung (Hei Natsu Eitaroo), ahli seni drama atas nama Sendenbu memprakarsai berdirinya POSD (Perserikatan Oesaha Sandiwara Djawa) yang beranggotakan semua rombongan sandiwara profesional. Sendenbu menyiapkan naskah lakon yang harus dimainkan oleh setiap rombongan sandiwara karangan penulis lakon Indonesia dan Jepang, Kotot Sukardi menulis lakon, Amat Heiho, Pecah Sebagai Ratna, Bende Mataram, Benteng Ngawi. Hei Natsu Eitaroo menulis Hantu, lakon Nora karya Henrik Ibsen diterjemahkan dan judulnya diganti dengan Jinak-jinak Merpati oleh Armijn Pane. Lakon Ibu Prajurit ditulis oleh Natsusaki Tani. Oleh karena ada sensor Sendenbu maka lakon harus ditulis lengkap berikut dialognya. Para pemain tidak boleh menambah atau melebih-lebihkan dari apa yang sudah ditulis dalam naskah. Sensor Sendenbu malah menjadi titik awal dikenalkannya naskah dalam setiap pementasan sandiwara.
Menjelang akhir pendudukan Jepang muncul rombongan sandiwara yang melahirkan karya ssatra yang berarti, yaitu Penggemar Maya (1944) pimpinan Usmar Ismail, dan D. Djajakusuma dengan dukungan Suryo Sumanto, Rosihan Anwar, dan Abu Hanifah dengan para anggota cendekiawan muda, nasionalis dan para profesional (dokter, apoteker, dan lain-lain). Kelompok ini berprinsip menegakkan nasionalisme, humanisme dan agama. Pada saat inilah pengembangan ke arah pencapaian teater nasional dilakukan. Teater tidak hanya sebagai hiburan tetapi juga untuk ekspresi kebudayaan berdasarkan kesadaran nasional dengan cita-cita menuju humanisme dan religiositas dan memandang teater sebagai seni serius dan ilmu pengetahuan. Bahwa teori teater perlu dipelajari secara serius. Kelak, Penggemar Maya menjadi pemicu berdirinya Akademi Teater Nasional Indonesia di Jakarta.
2.2.2.4 Teater Indonesia Tahun 1950-an
Setelah perang kemerdekaan, peluang terbuka bagi seniman untuk merenungkan perjuangan dalam perang kemerdekaan, juga sebaliknya, mereka merenungkan peristiwa perang kemerdekaan, kekecewaan, penderitaan, keberanian dan nilai kemanusiaan, pengkhianatan, kemunafikan, kepahlawanan dan tindakan pengecut, keiklasan sendiri dan pengorbanan, dan lain-lain. Peristiwa perang secara khas dilukiskan dalam lakon Fajar Sidik (Emil Sanossa, 1955), Kapten Syaf (Aoh Kartahadimaja, 1951), Pertahanan Akhir(Sitor Situmorang, 1954), Titik-titik Hitam (Nasyah Jamin, 1956) Sekelumit Nyanyian Sunda(Nasyah Jamin, 1959). Sementara ada lakon yang bercerita tentang kekecewaan paska perang, seperti korupsi, oportunisme politis, erosi ideologi, kemiskinan, Islam dan Komunisme, melalaikan penderitaan korban perang, dan lain-lain. Tema itu terungkap dalam lakon-lakon seperti Awal dan Mira (1952), Sayang Ada Orang Lain (1953) karya Utuy Tatang Sontani, bahkan lakon adaptasi, Pakaian dan Kepalsuan oleh Akhdiat Kartamiharja (1956) berdasarkan The Man In Grey Suit karya Averchenko dan Hanya Satu Kali (1956), berdasarkan Justice karya John Galsworthy. Utuy Tatang Sontani dipandang sebagai tonggak penting menandai awal dari maraknya drama realis di Indonesia dengan lakon-lakonnya yang sering menyiratkan dengan kuat alienasi sebagai ciri kehidupan moderen. Lakon Awal dan Mira (1952) tidak hanya terkenal di Indonesia, melainkan sampai ke Malaysia.
Realisme konvensional dan naturalisme tampaknya menjadi pilihan generasi yang terbiasa dengan teater barat dan dipengaruhi oleh idiom Hendrik Ibsen dan Anton Chekhov. Kedua seniman teater Barat dengan idiom realisme konvensional ini menjadi tonggak didirikannya Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI) pada tahun 1955 oleh Usmar Ismail dan Asrul Sani. ATNI menggalakkan dan memapankan realisme dengan mementaskan lakon-lakon terjemahan dari Barat, seperti karyakarya Moliere, Gogol, dan Chekov. Sedangkan metode pementasan dan pemeranan yang dikembangkan oleh ATNI adalah Stanislavskian. Menurut Brandon (1997), ATNI inilah akademi teater modern yang pertama di Asia Tenggara. Alumni Akademi Teater Nasional yang menjadi aktor dan sutradara antara lain, Teguh Karya, Wahyu Sihombing, Tatiek Malyati, Pramana Padmadarmaya, Galib Husein, dan Kasim Achmad. Di Yogyakarta tahun 1955 Harymawan dan Sri Murtono mendirikan Akademi Seni Drama dan Film Indonesia (ASDRAFI). Himpunan Seni Budaya Surakarta (HBS) didirikan di Surakarta.
2.2.2.5 Teater Indonesia Tahun 1970-an
Jim lim mendirikan Studiklub Teater Bandung dan mulainmengadakan eksperimen dengan menggabungkan unsur-u sur teater etnis seperti gamelan, tari topeng Cirebon, longser, dan dagelan dengan teater Barat. Pada akhir 1950-an JIm Lim mulai dikenal oleh para aktor terbaik dan para sutradara realisme konvensional. Karya penyutradaraanya, yaituAwal dan Mira (Utuy T. Sontani) dan Paman Vanya (Anton Chekhov). Bermain dengan akting realistis dalam lakon The Glass Menagerie (Tennesse William, 1962), The Bespoke Overcoat (Wolf mankowitz ). Pada tahun 1960, Jim Lim menyutradari Bung Besar, (Misbach Yusa Biran) dengan gaya longser, teater rakyat Sunda.

Tahun 1962 Jim Lim menggabungkan unsur wayang kulit dan musik dalam karya penyutradaraannya yang berjudul Pangeran Geusan Ulun (Saini KM., 1961). Mengadaptasi lakon Hamlet dan diubah judulnya menjadi Jaka Tumbal (1963/1964). Menyutradarai dengan gaya realistis tetapi isinya absurditas pada lakon Caligula (Albert Camus, 1945),Badak-badak (Ionesco, 1960), dan Biduanita Botak (Ionesco, 1950). Pada tahun 1967 Jim Lim belajar teater dan menetap di Paris. Suyatna Anirun, salah satu aktor dan juga teman Jim Lim, melanjutkan apa yang sudah dilakukan Jim Lim yaitu mencampurkan unsur-unsur teater Barat dengan teater etnis.
Peristiwa penting dalam usaha membebaskan teater dari batasan realisme konvensional terjadi pada tahun 1967, Ketika Rendra kembali ke Indonesia. Rendra mendirikan Bengkel Teater Yogya yang kemudian menciptakan pertunjukan pendek improvisatoris yang tidak berdasarkan naskah jadi (wellmade play) seperti dalam drama-drama realisme. Akan tetapi, pertunjukan bermula dari improvisasi dan eksplorasi bahasa tubuh dan bebunyian mulut tertentu atas suatu tema yang diistilahkan dengan teater mini kata (menggunakan kata seminimal mungkin). Pertunjukannya misalnya, Bib Bop dan Rambate Rate Rata(1967,1968).

Didirikannya pusat kesenian Taman Ismail Marzuki oleh Ali Sadikin, gubernur DKI jakarta tahun1970, menjadi pemicu meningkatnya aktivitas, dan kreativitas berteater tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di kota besar seperti Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Padang, Palembang, Ujung Pandang, dan lain-lain. Taman Ismail Marzuki menerbitkan 67 (enam puluh tujuh) judul lakon yang ditulis oleh 17 (tujuh belas) pengarang sandiwara, menyelenggarakan festival pertunjukan secara teratur, juga lokakarya dan diskusi teater secara umum atau khusus. Tidak hanya Stanislavsky tetapi nama-nama seperti Brecht, Artaud dan Grotowsky juga diperbincangkan.
Di Surabaya muncul bentuk pertunjukan teater yang mengacu teater epik (Brecht) dengan idiom teater rakyat (kentrung dan ludruk) melalui Basuki Rahmat, Akhudiat, Luthfi Rahman, Hasyim Amir (Bengkel Muda Surabaya, Teater Lektur, Teater Mlarat Malang). Di Yogyakarta Azwar AN mendirikan teater Alam. Mohammad Diponegoro dan Syubah Asa mendirikan Teater Muslim. Di Padang ada Wisran Hadi dengan teater Padang. Di Makasar, Rahman Arge dan Aspar Patturusi mendirikan Teater Makasar. Lalu Teater Nasional Medan didirikan oleh Djohan A Nasution dan Burhan Piliang. Tokoh-tokoh teater yang muncul tahun 1970-an lainnya adalah, Teguh Karya (Teater Populer), D. Djajakusuma, Wahyu Sihombing, Pramana Padmodarmaya (Teater Lembaga), Ikranegara (Teater Saja), Danarto (Teater Tanpa Penonton), Adi Kurdi (Teater Hitam Putih). Arifin C. Noor (Teater Kecil) dengan gaya pementasan yang kaya irama dari blocking, musik, vokal, tata cahaya, kostum dan verbalisme naskah. Putu Wijaya (teater Mandiri) dengan ciri penampilan menggunakan kostum yang meriah dan vokal keras. Menampilkan manusia sebagai gerombolan dan aksi. Fokus tidak terletak pada aktor tetapi gerombolan yang menciptakan situasi dan aksi sehingga lebih dikenal sebagai teater teror. N. Riantiarno (Teater Koma) dengan ciri pertunjukan yang mengutamakan tata artistik glamor.

2.2.2.6 Teater Indonesia Tahun 1980 – 1990-an
Tahun 1980-1990-an situasi politik Indonesia kian seragam melalui pembentukan lembaga-lembaga tunggal di tingkat nasional. Ditiadakannya kehidupan politik kampus sebagai akibat peristiwa Malari 1974. Dewan-dewan Mahasiswa ditiadakan. Dalam latar situasi seperti itu lahir beberapa kelompok teater yang sebagian merupakan produk festival teater. Di Jakarta dikenal dengan Festival Teater Jakarta (sebelumnya disebut Festival Teater Remaja). Beberapa jenis festival di Yogyakarta, di antaranya Festival Seni Pertunjukan Rakyat yang diselenggarakan Departemen Penerangan Republik Indonesia (1983). Di Surabaya ada Festival Drama Lima Kota yang digagas oleh Luthfi Rahman, Kholiq Dimyati dan Mukid F.
Pada saat itu lahirlah kelompok-kelompok teater baru di berbagai kota di Indonesia. Di Yogyakarta muncul Teater Dynasti, Teater Jeprik, Teater Tikar, Teater Shima, dan Teater Gandrik. Teater Gandrik menonjol dengan warna teater yang mengacu kepada roh teater tradisional kerakyatan dan menyusun berita-berita yang aktual di masyarakat menjadi bangunan cerita. Lakon yang dipentaskan antra lain, Pasar Seret, Meh, Kontrang- kantring, Dhemit, Upeti, Sinden, dan Orde Tabung.

Di Solo (Surakarta) muncul Teater Gapit yang menggunakan bahasa Jawa dan latar cerita yang meniru lingkungan kehidupan rakyat pinggiran. Salah satu lakonnya berjudul Tuk. Di samping Gapit, di Solo ada juga Teater Gidag-gidig. Di Bandung muncul Teater Bel, Teater Republik, dan Teater Payung Hitam. Di Tegal lahir teater RSPD. Festival Drama Lima Kota Surabaya memunculkan Teater Pavita, Teater Ragil, Teater Api, Teater Rajawali, Teater Institut, Teater Tobong, Teater Nol, Sanggar Suroboyo. Di Semarang muncul Teater Lingkar. Di Medan muncul Teater Que dan di Palembang muncul Teater Potlot.
Dari Festival Teater Jakarta muncul kelompok teater seperti, Teater Sae yang berbeda sikap dalam menghadapi naskah yaitu posisinya sejajar dengan cara-cara pencapaian idiom akting melalui eksplorasi latihan. Ada pula Teater Luka, Teater Kubur, Teater Bandar Jakarta, Teater Kanvas, Teater Tetas selain teater Studio Oncor, dan Teater Kami yang lahir di luar produk festival (Afrizal Malna,1999). Aktivitas teater terjadi juga di kampus-kampus perguruan tinggi.
Salah satu teater kampus yang menonjol adalah teater Gadjah Mada dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Jurusan teater dibuka di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta pada tahun 1985. ISI menjadi satu-satunya perguruan tinggi seni yang memiliki program Strata 1 untuk bidang seni teater pada saat itu. Aktivitas teater kampus mampu menghidupkan dan membuka kemungkinan baru gagasan-gagasan artistik.
2.2.2.7 Teater Kontemporer Indonesia

Teater Kontemporer Indonesia mengalami perkembangan yang sangat membanggakan. Sejak munculnya eksponen 70 dalam seni teater, kemungkinan ekspresi artistik dikembangkan dengan gaya khas masing-masing seniman. Gerakan ini terus berkembang sejak tahun 80-an sampai saat ini. Konsep dan gaya baru saling bermunculan. Meksipun seni teater konvensional tidak pernah mati tetapi teater eksperimental terus juga tumbuh. Semangat kolaboratif yang terkandung dalam seni teater dimanfaatkan secara optimal dengan menggandeng beragam unsur pertunjukan yang lain. Dengan demikian, wilayah jelajah ekspresi menjadi semakin luas dan kemungkinan bentuk garap semakin banyak.

serial number

Adobe Acrobat v8.0 Professional
1118-1341-3925-5595-8141-7680
1016-1992-9210-9981-1392-2870
1118-1719-9236-6727-3285-3211
1016-1757-9008-0389-1405-2509
1118-1295-7743-3899-5988-7217
1016-1553-1956-8803-7545-2920
» AVG Anti-Virus Professional v7.5.446.965
70-THXMV1-PD-C21-S9TX8-J48-2YW6
70-THXMV1-P6-C21-SMNP6-PXB-BHNI
70-THXMV1-PU-C21-S9N5S-RJU-NT7V
70-THXMV1-PK-C21-SN6VE-RND-C3AZ
70-THXMV1-PI-C21-SV3N-KEF-MBC2
»AVG.Anti-Virus.Professional.7.5.476.Build.1043
70-TVTMH4-PR-C21-S6CFV-APY-6BJ6
70-THXMV1-P2-C41-S5GMA-UMF-ESX7
70-TF18C1-P5-C12-SPLPL-PXZ-L7LM
» AVG Anti-Spyware 7.5 Plus
75SP-TH1VD1-P09-C01-S30MUE-NNK-I1X8
70AM-TH1DZ1-PL-C05-S22AFR-94U-E7Z0
» AVG Anti-Spyware v7.5.0.50
70EW-TH17Q1-PM-C01-S1W2QD-MEM-NUYY
» Anno 1701
F5ESL-JV4HJ-2QLJ5-4LN7G-HYSNO-H4DDV-HM7NN-9KWSZ
» Adobe Photoshop CS2 v9.0
S/N: 1045-0436-9551-0266-5984-9386
» Adobe Photoshop Lightroom v1.0
116044770382008492207154
116045641847731830470143
116045913624002835701237
116047564730034623372249
116040029137790379586954
» Adobe Photoshop Lightroom v1.0
1160-4301-7977-0221-2925-0568
B
C
» Cyberlink PowerDVD Deluxe v7.0.2211
MMWJC-FRW4Z-677TV-YC8US-ZLYV3-KPW7B
WE8LG-MENE9-QGNVQ-LNPCF-F5AVD-8URP5
28FC9-URJA8-NDJA5-QVPQJ-EEB4M-2FZQM
GLRGH-A6CS6-X8BTA-CGA6A-KHDCK-4KUW4
TGRZP-QQQUU-X49A5-HC9KJ-QSA8S-9PMMP
» Command And Conquer 3: Tiberium Wars – Kane Edition
HKM5-YD73-72H6-B273-6FLT
» Caricature Studio v2.0
NAME : The Bitter End
SERIAL: 5-2Q540AQW43DHMLD8D
» CyberLink PowerDVD 7
S/N: WTGC3-SBR8C-PWFXA-HAG87-UPXH6-RAYKE 7SJRX-LBFMF-JUH8A-UD88Y-KUNT2-EXUNQ 6XDFP-HRXSM-4J4ZU-C2XBU-EG384-MEEVFGMJLS-EWEUU-TDAGH-R7XUU-JNG4X-KPFXR 824RZ-WQA6F-RBVAM-5W9N8-EX3HL-QDU42
D
» DSL Speed v3.8
User Name : TEAM TBE
Serial : PDDI33L6JTW6
E
F
G
» Google Earth Pro
Name: Shinder Jandu
S/N: JCPM7DVNY6MRE3G
Password: 123456789
» Guitar Pro v5.2
USER ID: SERIALBAY.COM
KEY ID: AAAAA-AW50A-AAAAZ
H
I
J
K
» Kaspersky 6.0
S/N: tybgedtyhr4rthtyh
» Kaspersky Internet Security v6.0.1.411
DZ3A3-7XGVU-DH1YX-NXJYP
L
M
» MOBILedit! v2.3.0.4
Name: RU-Board
Activation Key: MRRMU-FHAD9-VUC5V-EY4A0-5M0MA
» MOBILedit! v2.2.0.3
Activation Key: F5FN3-FHADT-D7TS7-FM4FK-YLHJ1
Name: Eugenio Battistini
Company: Empty Field
» MICROSOFT OFFICE 2007
KGFVY-7733B-8WCK9-KTG64-BC7D8
» Microsoft Office 2007 Pro
TT3M8-H3469-V89G6-8FWK7-D3Q9Q
» Microsoft Office Professional 2007 Enterprise
KGFVY-7733B-8WCK9-KTG64-BC7D8
» Microsoft Windows XP Profesional SP 2
WGP2M-G8M6T-BT7D4-P7RY7-27K76
VYKFM-8WQD3-PQC2R-MB9YV-X3JFG
k2kb2-bdbgv-kp686-d8t7x-hdmq8
» Microsoft Windows xp Professional
S/N: FCKGW RHQQ2 YXRKT 8TG6W 2B7Q8
» Microsoft Office 2007 Enterprise
KGFVY-7733B-8WCK9-KTG64-BC7D8
» Microsoft Windows Vista Ultimate
YFKBB-PQJJV-G996G-VWGXY-2V3X8
» Windows Vista
YFKBB-PQJJV-G996G-VWGXY-2V3X8
» Microsoft windows vista 2006
Name: cristi suta
S/N: TCP8W-T8PQJ-WWRRH-QH76C-99FBW
N
» Nero 7 Premium Reloaded v7.5.9.0A
1C80-0000-19E5-MA2X-4001-1324-3931
1C80-0000-19E5-MA2X-4008-6459-9954
1C80-0000-19E5-MA2X-4008-9974-0906
1C80-0000-19E5-MA2X-4005-9931-5336
1C80-0000-19E5-MA2X-4008-5823-0671
» Nero 7 Premium Reloaded v7.8.5.0
1C80-0000-19E5-MA2X-4003-8871-9910
» Nero 7 Premium Reloaded v7.7.5.1
1C82-0020-19E5-M45X-0FFF-93D9-0BD4
1C82-0020-19E5-M45X-0FFF-GC89-D3N4
1C82-0020-19E5-M45X-0FFF-2X95-1I5J
1C82-0020-19E5-M45X-0FFF-ARA0-0ASR
1C82-0020-19E5-M45X-0FFF-7RLG-K8G7
» Nero 7 Premium Reloaded v7.5.9.1
1C81-0020-19E5-M31X-E42S-D217-7935
» Norton AntiVirus 2007
Product Key: V4FHRMHYH7PR8FF9PY46J3DDC Activation: XHHCWFWH7KTC
» nod32 all serials any
S/N: Name: AV-2364945
S/N: jubqqrjsa2Name: AV-2267079Password : m7auys7jphUser: AV-2593035Password: merjvieno1Name: AV-2230918Serial: 48rf4ieot2?Username: En-2007224 Password: nx1qs5myj6Name: FiENdisH_MBS/N: Name: AV-2267079Pastry all…
O
P
» Power DVD 7.0
Name: S.M Nafis Akhtar
S/N: WTGC3-SBR8C-PWFXA-HAG87-UPXH6-RAYKE 7SJRX-LBFMF-JUH8A-UD88Y-KUNT2-EXUNQ 6XDFP-HRXSM-4J4ZU-C2XBU-EG384-MEEVFGMJLS-EWEUU-TDAGH-R7XUU-JNG4X-KPFXRHi dear friends if u unable to acctivate this software then email me
» SpeedUpMyPC v3.0
00XHEH-M5TY2P-QEZJWB-V8UUHN
Q
R
» regcure 1.0.0.43
S/N: 2E002-D1220-84B07-AAD07
» registry booster all
S/N: 00×242-jj5yyp-5z8z6c-7570ng
S
» Spyware Doctor 4.0.0.2618
Name: craig martindaleS/N: A962-19A8-4171-D2BE-0BAF-5010-7810-23C0-7577-6FFE
» Super DVD Creator v9.30
SDCMM-124272-881221-362392-341621
SDCMM-064745-114192-730109-921381
SDCMM-112154-175236-561511-642441
SDCMM-625237-169174-441194-723975
SDCMM-431046-156136-178255-201392
» S.T.A.L.K.E.R.: Shadow of Chernobyl
FK47-S4JT-576Q-GZTM
» Sunbelt Kerio Personal Firewall v4.3.268
44M67-B7BD4-B3B89-E9B6M-63AF5
» Spyware Doctor v5.0.0.147
Name : Thomas Grassmann
Serial : BFA2-D53B-A6C7-A08B-B95E-C2DD-30F4-8E64-49CF-7E10
T
» Trojan Remover v6.5.5
Username: Nancy Stephens
Licence Key: 000015-YBW39A-9BFFWM-GA26J3-15HY2T-XGDJQT-4U7VNA-ZC4TMG-J4JVN0-WQHD66
» TuneUp Utilities 2007 v6.0.1255.0
Name :BUBlic
Company :TSRh
Serial :6THVJ-XKL6J-XV6L3-8EP52-FBDF8-SFSXU
U
» Uniblue Registry Booster v1.3
00X242-JJ5YYP-5Z8Z6C-7570NG
V
W
WINDOWS VISTA :
Windows Vista Business ———– J9QVT-JJMB9-RVJ38-M8KT6-DMT9M
Windows Vista Home Basic ——— KJTCW-YQGRK-XPQMR-YTQG8-DKVG6
Windows Vista Home Basic N ——- YQWWH-2YD6Y-V3K2X-H4H8V-WJ8WT
Windows Vista Home Premium —— PYYBC-K9XT9-V92KD-6CT89-4VB82
Windows Vista Ultimate ———— PVVFY-2F78Q-8T7M8-HDQB2-BR3YT
Windows Vista Enterprise ———- CYD8T-QHBMC-6RCMK-4GHRD-CRRB7
windows vista 2006
Name: cristi suta
S/N: TCP8W-T8PQJ-WWRRH-QH76C-99FBW
WINDOWS XP :
Windows XP Home Edition K ———- W8F6Q-HM3JB-2XRHD-7Q92J-XKY6W
Windows XP Home Edition KN ——— M9D9J-2TQV2-FBJQP-2M8G8-DGQ26
Windows XP Media Center Edition —– H23CJ-2WXM9-M9D2K-42226-DJWRD
Windows XP Professional Edition K —- FRH2X-6VD7F-YH2TV-2V8B7-J46F6
Windows XP Professional Edition KN — QKBGY-T8JFG-F448Q-24KR9-48XPJ
Windows XP Home Edition ———— GHGCP-3KFC6-Y4J4D-MVG7V-67TV6
Windows XP Professional ————- F9QV9-HDYR3-6QDR4-PGVW9-GTBBJ
Windows XP Professional IA64 Edition – BGVXG-CM3VK-FX848-B9JPY-YJJXD
Windows XP Professional x64 Edition — PFFY7-Y9RRY-MT6C7-XMQPK-RWFCW
Windows XP Tablet PC Edition ——– WFMYK-68Y2T-JD473-W8DMW-8PFHQ
WINDOWS 2000 :
Windows 2000 Professional ———— DDTPV-TXMX7-BBGJ9-WGY8K-B9GHM
Windows 2000 Server (All Versions) —- KRJQ8-RQ822-YRMXF-6TTXC-HD2VM
X
» Xingtone Ringtone Maker v5.0.0
PI74-1013-GABQ-3306
Y
» Your Uninstaller! Pro 2006 v5.0.0.259
Name: PAUL J DEVENZIO
Code: 000016-QA36H2-XW5PPB-6RB7J2-BZ1FJ8-KJQBE9-C2F81Q-FKFEAN-Y5WFRP-EPMHYT
Z
» ZoneLabs ZoneAlarm Pro v6.5.737.000
C7Q38-K6I15-TRJSM-3VN287-D2HB00
» ZoneAlarm AntiSpyware v7.0.337.000
5652x-kwhhr-n7×6b-tdiwmr-7rusk0
4m69p-ghc1f-j5u1b-5es7ek-nfvec0
6p2cn-tk831-tbfw7-d2n29f-28brc0
h8m35-2jufs-phped-nu4fjv-7ina40
0sh7m-2bemm-6t41b-mivepx-n06ig0
5hp0w-3ec5h-xhiwe-4×9hs7-4w8a40
iqxtr-9aegi-axt7g-mmac1j-fv9eq0
acrsk-wtrtn-vs6gi-83amw6-i18u80
1jwiw-wm6tb-wu8i1-gps3xh-240v80

KEUNGGULAN ASI DAN MANFAAT MENYUSUI

Silahkan dibaca dahulu artikel dibawah ini. Kemudian pahami isinya.

Jika sedemikian banyak manfaatnya ... masihkah anda ragu ??

Ayo ... berikan dukungan pada Ibu Menyusui di sekitar anda..


dikutip dari : www.gizi.net/asi/download/




KEUNGGULAN ASI DAN MANFAAT MENYUSUI



Keunggulan dan manfaat menyusui dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu: aspek gizi, aspek imunologik, aspek psikologi, aspek kecerdasan, neurologis, ekonomis dan aspek penundaan kehamilan.



1.Aspek Gizi.

Manfaat Kolostrum

· Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama IgA untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama diare.

· Jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi tergantung dari hisapan bayi pada hari-hari pertama kelahiran. Walaupun sedikit namun cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Oleh karena itu kolostrum harus diberikan pada bayi.

· Kolostrum mengandung protein,vitamin A yang tinggi dan mengandung karbohidrat dan lemak rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran.

· Membantu mengeluarkan mekonium yaitu kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan.



Komposisi ASI

· ASI mudah dicerna, karena selain mengandung zat gizi yang sesuai, juga mengandung enzim-enzim untuk mencernakan zat-zat gizi yang terdapat dalam ASI tersebut.

· ASI mengandung zat-zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi/anak.

· Selain mengandung protein yang tinggi, ASI memiliki perbandingan antara Whei dan Casein yang sesuai untuk bayi. Rasio Whei dengan Casein merupakan salah satu keunggulan ASI dibandingkan dengan susu sapi. ASI mengandung whey lebih banyak yaitu 65:35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap. Sedangkan pada susu sapi mempunyai perbandingan Whey :Casein adalah 20 : 80, sehingga tidak mudah diserap.



Komposisi Taurin, DHA dan AA pada ASI

· Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi sebagai neuro-transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak. Percobaan pada binatang menunjukkan bahwa defisiensi taurin akan berakibat terjadinya gangguan pada retina mata.

· Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. Disamping itu DHA dan AA dalam tubuh dapat dibentuk/disintesa dari substansi pembentuknya (precursor) yaitu masing-masing dari Omega 3 (asam linolenat) dan Omega 6 (asam linoleat).



2. Aspek Imunologik

· ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi.

· Immunoglobulin A (Ig.A) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori Ig.A tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E. coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan.

· Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang mengikat zat besi di saluran pencernaan.

· Lysosim, enzym yang melindungi bayi terhadap bakteri (E. coli dan salmonella) dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak daripada susu sapi.

· Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari 3 macam yaitu: Brochus-Asociated Lympocyte Tissue (BALT) antibodi pernafasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue (GALT) antibodi saluran pernafasan, dan Mammary Asociated Lympocyte Tissue (MALT) antibodi jaringan payudara ibu.

· Faktor bifidus, sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang pertumbuhan bakteri lactobacillus bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan.



3. Aspek Psikologik

· Rasa percaya diri ibu untuk menyusui : bahwa ibu mampu menyusui dengan produksi ASI yang mencukupi untuk bayi. Menyusui dipengaruhi oleh emosi ibu dan kasih saying terhadap bayi akan meningkatkan produksi hormon terutama oksitosin yang pada akhirnya akan meningkatkan produksi ASI.

· Interaksi Ibu dan Bayi: Pertumbuhan dan perkembangan psikologik bayi tergantung pada kesatuan ibu-bayi tersebut.

· Pengaruh kontak langsung ibu-bayi : ikatan kasih sayang ibu-bayi terjadi karena berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit (skin to skin contact). Bayi akan merasa aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim.



4. Aspek Kecerdasan

· Interaksi ibu-bayi dan kandungan nilai gizi ASI sangat dibutuhkan untuk perkembangan system syaraf otak yang dapat meningkatkan kecerdasan bayi.

· Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ point 4.3 point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan 8.3 point lebih tinggi pada usia 8.5 tahun, dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI.



5. Aspek Neurologis

· Dengan menghisap payudara, koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernafas yang terjadi pada bayi baru lahir dapat lebih sempurna.



6. Aspek Ekonomis

· Dengan menyusui secara eksklusif, ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan. Dengan demikian akan menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula dan peralatannya.



7. Aspek Penundaan Kehamilan

· Dengan menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea Laktasi (MAL).



Sumber: Buku Panduan Manajemen Laktasi: Dit.Gizi Masyarakat-Depkes RI,2001
Tags: menyusui, pengasuhan anak
PENGANTAR
MANAJEMEN
Dosen Pengampu : PUSPA DEWI,SE.MM
SYAFRIZAL,SE
PENGERTIAN MANAJEMEN
MANFAAT MANAJEMEN
MANAJEMEN SEBAGAI ILMU DAN SENI
MANAJEMEN SEBAGAI PROFESI
APLIKASI-APLIKASI YANG BERBEDA DARI
ISTILAH MANAJEMEN
PENGERTIAN MANAJEMEN
Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan
pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut dapat selesai secara efisien
dan efektif dengan dan melalui orang lain.
Efisiensi mengacu pada memperoleh output terbesar dengan input
yang terkecil, digambarkan oleh Peter F. Drucker adalah
“melakukan pekerjaan dengan benar (doing things right)”.
Efektivitas mengacu pada menyelesaikan kegiatan-kegiatan
sehingga sasaran organisasi dapat tercapai, digambarkan sebagai
“ mengerjakan pekerjaan yang benar (doing the right things) ”
PENGERTIAN MANAJEMEN
Marry Parker Follet (1997) mendefinisikan
manajemen sebagai :
‘Seni untuk menyelesaikan sesuatu melalui orang
lain’ (Management is the art of getting things done
through people).
Nickels, McHugh and McHugh (1997),
manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan
untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui
rangkaian kegiatan berupa perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian
orang-orang serta sumberdaya organisasi lainnya.
PENGERTIAN MANAJEMEN
James A.F. Stoner dan Charles Wankel,
manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengendalian upaya anggota organisasi dan
penggunaan seluruh sumberdaya organisasi
lainnya demi tercapainya tujuan organisasi.
Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard,
manajemen adalah sebagai suatu usaha yang di
lakukan dengan dan bersama individu atau
kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.
Istilah Manajemen yang dikemukakan diatas, dapat
kita lihat adanya perbedaan perspektif yang
diwarnai oleh latar belakang pekerjaan mereka.
Namun demikian, walaupun pengertian yang
berbeda, namun memiliki esensi yang sama.
Manajemen dari segi fungsi adalah serangkaian
kegiatan yang di jalankan dalam manajemen
berdasarkan fungsinya masing-masing dan
mengikuti satu tahapan-tahapan tertentu dalam
pelaksanaannya. Menurut Nickles, McHugh and
McHugh, terdiri dari empat fungsi :
Perencanaan (Planning), yaitu proses yang
menyangkut upaya yang dilakukan untuk
mengantisipasi kecendrungan dimasa yang akan
datang dan penentu strategi dan taktik yang tepat untuk
mewujudkan target dan tujuan organisasi.
Pengorganisasian (organizing), yaitu proses yang
menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah
dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah
struktur organisasi yang tepat dan tangguh, system dan
lingkungan organisasi yang kondusif, dan bisa
memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi bisa
bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian
tujuan organisasi.
Pengimplementasian (Directing), yaitu proses
implementasi program agar bisa di jalankan oleh
seluruh pihak dalam organisasi serta proses
memotivasi agar semua pihak tersebut dapat
menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh
kesadaran dan produktivitas yang tinggi.
Pengendalian (Controlling), yaitu proses yang
dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian
kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan,
dan diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan
target yang diharapkan sekalipun berbagai
perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis
yang di hadapi.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa manajemen pada dasarnya
merupakan seni atau proses dalam menyelesaikan
sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan. Dalam
penyelesaian akan sesuatu tersebut, terdapat tiga faktor
yang terlibat :
1.Adanya penggunaan sumberdaya organisasi, baik
sumberdaya manusia, maupun faktor-faktor produksi
lainnya. Atau sebagaimana menurut Griffin, sumberdaya
tersebut meliputi sumberdaya manusia, sumberdaya
alam, sumberdaya keuangan serta informasi.
2.Adanya proses yang bertahap dari mulai perencanaan,
pengorganisasian, pangarahan dan pengimlementasian,
hingga pengendalian dan pengawasan.
3. Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan
MANFAAT MANAJEMEN
Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi karena tanpa
manajemen semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan
akan lebih sulit.
Ada tiga alasan utama diperlukannya manajemen :
1.Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk
mencapai tujuan organisasi dan pribadi.
2.Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang
saling bertentangan. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga
keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan
kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak
yang berkepentingan dalam organisasi. Seperti : pemilik,
karyawan, serikat pekerja, assosiasi perdagangan,
masyarakatdan pemerintah.
3.Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Suatu kerja
organisasi dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda,
salah satu cara yang umum adalah efisiensi dan efektivitas.
MANAJEMEN SEBAGAI ILMU DAN SENI
Manajemen sebagai suatu ilmu adalah akumulasi
pengetahuan yang disistimatisasikan atau kesatuan
pengetahuan yang terorganisasi. Manajemen
sebagai suatu ilmu dapat pula dilihat sebagai suatu
pendekatan (approach) terhadap seluruh dunia
empiris, yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang
dan waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat
diamati oleh indra manusia. Maka dengan demikian
seorang manajer harus memiliki sikap ilmiah, sbb :
1.Objektivitas : dalam satu peninjauan yang
dipentingkan adalah objektifitas.
2.Serba relative : manajer sebagai ilmuwan harus
menerima realitas perubahan yang terjadi.
3.Skeptif : merupakan sikap yang selalu ragu
terhadap pernyataan yang belum cukup kuat
pembuktiannya.
4.Kesabaran Intelektual : mampu menahan diri dan
kuat untuk tidak menyerah kepada tekanan dalam
menyatakan suatu pendirian ilmiah.
5.Kesederhanaan : kesederhanaan dalam sikap
ilmiah adalah kesederhanaan dalam cara berfikir,
cara menyatakan dan cara pembuktian.
Manajemen sebagai suatu seni adalah seni dalam
arti yang lebihluas dan umum, yaitu merupakan
keahlian, kemahiran, kemampuan, serta
keterampilan dalam menerapkan prinsip, metode
dan teknik dalam menggunakan sumberdaya
manusia dan sumberdaya alam (human and natural
resources) secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan.
MANAJEMEN SEBAGAI PROFESI
Banyak usaha telah dilakukan untuk mengklasifikasikan
manajemen sebagai suatu profesi. Edgar H. Schein
telah menguraikan karakteristik-karakteristik untuk
menentukan sesuatu sebagai profesi yang dapat dirinci
sebagai berikut :
1. Para professional membuat keputusan atas dasar
prinsip-prinsip umum.
2. Para professional mendapatkan status mereka karena
mencapai standar prestasi kerja tertentu bukan melalui
favoritism atau faktor lain yang tidak ada hubungannya
dengan pekerjaannya.
3.Para profesionalisme harus tunduk pada kode etik yang
melindungi kliennya.
APLIKASI-APLIKASI YANG BERBEDA DARI ISTILAH
MANAJEMEN
Istilah manajemen perlu dibedakan dengan istilahistilah
lain, seperti : kewiraswastaan dan Supervisi
tidak hanya istilahnya yang berbeda tetapi juga
gagasannya.
1.Manajemen berbeda dengan kewiraswastaan
dalam ekonomi, faktor-faktor produksi adalah
tanah, tenaga kerja, modal dan wiraswasta
(pemilik).
2.Manajemen berbeda dengan supervise pada
umumnya, supervise adalah pengarahan dan
pengendalian karyawan-karyawan tingkat bawah
dalam suatu organisasi.
Ada paling sedikit empat aplikasi berbeda dari
istilah manajemen :
1.Pengelompokkan Pekerjaan, manajemen dapat
berarti suatu kelompok orang yang melaksanakan
tugas atau fungsi manajerial. Ini digunakan untuk
menyebut seluruh individu dalam kelompok
tersebut secara kolektif.
2.Seorang Individu, individu yang melaksanakan
fungsi manajerial atau bagian dari kelompok secara
keseluruhan dapat disebut bagian manajemen.
3.Suatu disiplin Akademik, manajemen adalah suatu
bidang spesialisasi akademik atau suatu bidang
study.
4.Suatu proses, manajemen juga merupakan suatu
proses karena mencakup pelaksanaan suatu
rangkaian tipe-tipe khusus kegiatan atau fungsi.