organisasi bisnis


Organisasi Bisnis

Apa sih bisnis? Apa yang diperlukan dalam berbisnis? Dan apakah tujuan kita berbisnis? Secara terminologis, bisnis adalah sebuah kegiatan atau usaha. Bisa juga dikatakan sebagai suatu aktivitas terpadu yang meliputi pertukaran barang, jasa atau uang yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih yang mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan. Bisnis ini merupakan proses sosial yang dilakukan oleh setiap individu atau lebih melalui proses pertukaran kebutuhan akan suatu produk tertentu yang memiliki nilai utnuk memperoleh keuntungan.
Dalam suatu lingkungan bisnis kita memerlukan suatu organisasi yang akan mengatur jalannya bisnis di dalamnya. Dalam masyarakat yang bergerak maju, organisasi harus dikelola secara efektif. Oleh sebeb itu, dalam rangka memperoleh tujuan berbisnis tersebut diperlukan peran organisasi yang optimal. Organisasi bisnis lebih menekankan pada tujuan profit atau keuntungan, karena dengan keuntungan itu organisasi bisnis dapat mempertahankan kelangsungan operasinya, organisasi tersebut dikenal dengan nama perusahaan.
Organisasi bisnis tidak hanya menjaga tingkat keuntungan saja melainkan juga untuk mempertahankan kelangsungan hidup sumber daya alam dan lingkungan sosial. Dalam organisasi bisnis, tidak hanya persaingan industry saja yang harus dihadapi, melainkan juga menghadapi berbagai kebijakan pemerintah dan organisasi internasional. Organisasi bisnis berhubungan dengan perekonomian dan system ekonomi. Perkembangan dan kemajuan ekonomi dipengaruhi oleh cara kerja system ekonomi tersebut.
Bisnis sebagai suatu system sangat terkait dengan lingkungan sekitarnya. Dalam era globalisasi ini, kegiatan bisnis harus dapat bersifat fleksibel dan melakukan adaptasi. Sebagai suatu system, bisnis merupakan proses pengelolaan suatu subsistem yang berhubungan dengan proses produksi yang mengalami beberapa proses, yakni input, proses dan output.
Lingkungan bisnis dapat dibedakan menjadi lingkungan makro dan mikro. Lingkungan bisnis mempunyai ketergantungan dengan kehidupan ekonomi anggota masyarakat. Dengan lingkungan itulah bisnis mempunyai kepentingan untuk mengelola pihak-pihak yang berasal dari latar belakang sosial, budaya, dan politik yang berbeda. Organisasi bisnis yang peduli akan lingkungan tersebut akan selalu melakukan penyesuaian dengan lingkungan internalnya sesuai dengan perubahan yang terjadi. Penyesuaian-penyesuaian ini diperlukan agar organisasi bisnis dapat selalu menciptakan keseimbangan dengan lingkungan eklsternalnya. Karena lingkungan ekstrnal selalu berubah, maka lingkungan internalnya pun juga harus berubah yang sesuai dengan arah perkembangan lingkungan eksternal sehingga teciptalah keseimbangan yang dinamis.   
Organisasi bisnis dapat juga dipandang sebagai suatu system transformasi yag memiliki beberapa subsistem, yaitu subsistem input, proses, dan output. Pandangan ini sangat bermanfaat untuk menganalisis masalah-masalah yang berkaitan dengan output barang atau jasa dalam organisasi perusahaan.
Setiap bisnis mengadakan transaksi dengan orang-orang, dan orang-orang tersebut memiliki kepentingan di dalamnya, oleh karena itu mereka disebut pemegang kepentingan utama atau orang yang mempunyai kepentingan dalam bisnis. Lima jenis pemegang kepentingan dalam bisnis tersebut antaralain pemilik, karyawan, kreditor, pemasok, dan pelanggan. Semua kepentingan tersebut saling berhubungan.
Setiap bisnis dimulai dari hasil ide seorang yang disebut wiraswasta yang mengorganisasikan, mengelola, dan mengasumsikan resiko yang dihadapi yang mulai dari permulaan berbisnis. Pemilik yang menjadi pemilik tunggal pastinya membutuhkan tambahan dana yang lebih dari yang didapat oleh pemilik, dan kreditorlah yang memberikan pinjaman. Kreditor meminjamkan dana kepada perusahaan jika mereka percaya bahwa perusahaan tersebut mempunyai kinerja yang baik. Dan karyawan perusahaan diangkat untuk menyalurkan operasi perusahaan, karyawan dipimpin oleh manajer. Perusahaan biasanya menggunakan bahan baku untuk menghasilkan produksinya. Perusahaan tidak dapat menyelesaikan proses produksinya bila mereka tidak mendapatkan bahan baku.oleh karena itu, kinerja karyawan di dalamnya tergantung dari kemampuan pemasoknya dalam mengantarkan bahan baku tepat pada waktunya. Demikian juga perusahaan tidak dapat bertahan hidup tanpa pelanggan. Oleh karena itu perusahaan harus memaksimalkan pekerjaannya untuk mendapatkan produk yang maksimal dan memuaskan para pelanggannya tentunya dengan harga yang pantas. Demikian hubungan antara masing-masing pemegang kepentingan dalam berbisnis.
Bisnis tidak hanya mempunyai tujuan memenuhi keinginan masyarakat konsumen tetapi juga harus mampu menyediakan sarana-sarana yang dapat menarik minat konsumen. Seperti pada yang tertera sebelumnya bahwa bisnis harus mencapai tujuan dalam mempertahankan operasinya.


konsep-konsep pemasaran

Konsep-konsep Pemasaran dapat lebih mudah dipahami dengan mengerti beberapa elemen inti dari pemasaran. Secara konseptual, pemasaran merupakan sebuah falsafah bisnis yang menyadari pentingnya keterlibatan seluruh elemen organisasi dalam proses pemenuhan kebutuhan.dan keinginan konsumen sekaligus memenuhi tujuan-tujuan organisasi.

Langkah-langkah yang diperlukan untuk mengaplikasikan konsepsi pemasaran:


1. Menggali informasi mengenai pasar, potensial maupun aktual. Sudah tersediakah barang/jasa yang mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar? Bagaimana perusahaan dapat meningkatkan kemampuan produknya untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen?

2. Merancang dan mengembangkan program pemasaran
a. menyediakan produk yang mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen
b. menetapkan harga produk yang dapat diterima oleh pasar
c. mengkomunikasikan produk kepada konsumen untuk memposisikan produk di pikiran konsumen
d. memberikan jaminan bahwa konsumen dapat memperoleh produk di saat yang tepat dan di tempat yang tepat pula.

3. Mengevaluasi melalui proses penggalian informasi mengenai erektivitas program-program pemasaran perusahaan. Aktivitas-aktivitas pemasaran seharusnya dilaksanakan dengan mempertimbangkan efisiensi, efektivitas, dan tanggung jawab sosial pemasaran.

Di dalam khasanah pemasaran terdapat lima konsep yang mendasari aktivitas pemasaran perusahaan: konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, dan konsep pemasaran sosial.
 
Konsep Produksi:
Konsep produksi meyakini bahwa konsumen akan lebih menyukai produk-produk
yang tersedia di mana-mana dan dengan harga murah.

(The production concept holds that consumers will prefer products that are widely available and inexpensive.)

Konsep Produk
Konsep produk meyakini bahwa konsumen akan lebih menyukai produk-produk yang menawarkan kualitas yang baik, kinerja, atau fitur-fitur yang inovatif.

(The product concept holds that consumers will favor those products that offer the most quality, performance, or innovative features.)

Konsep Penjualan
Konsep penjualan meyakini bahwa bila konsumen dan pelaku bisnis dibiarkan saja, maka mereka tidak akan membeli dalam jumlah yang memadai produk-produk perusahaan. Perusahaan haruslah melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.

(The selling concept holds that consumers and businesses, if left alone, will ordinarily not buy enough of the organization’s products. The organization must, therefore, undertake an aggressive selling and promotion effort.)



Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran meyakini bahwa kunci untuk mencapai tujuan perusahaan
mencakup usaha perusahaan untuk menjadi lebih efektif daripada para pesaingnya dalam hal menciptakan, menyampaikan, dan mengkomunikasikan kepada pasar sasaran yang ditetapkan nilai manfaat bagi konsumen

(The marketing concept holds that the key to achieving its organizational goals consists of the company being more effective than competitors in creating, delivering, and communicating customer value to its chosen target markets.)

Konsep Pemasaran Sosial
Konsep pemasaran sosial meyakini bahwa tugas perusahaan adalah menetapkan kebutuhan, keinginan, dan kepentingan pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien daripada para pesaing dengan cara-cara yang menjaga atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

(The social Marketing concept holds that the organization’s task is to determine the needs, wants, and interests of target markets and to deliver the desired satisfactions more effectively and efficiently than competitors in a way that preserves or enhances the consumer’s and the society’s well-being.)

stratergi harga

strategi produk

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan . Segala sesuatu yang termasuk ke dalamnya adalah barang berwujud, jasa, events, tempat, organisasi, ide atau pun kombinasi antara hal-hal yang baru saja disebutkan. ada beberapa faktor penting yang wajib diperhatikan perusahaan dalam menyusun strategi produk mereka.
Faktor pertama adalah strategi pemilihan segmen pasar yang pernah mereka tentukan sebelumnya. Adapun faktor kedua adalah pengertian tentng hakekat produk di mata pembeli. Faktor ketiga adalah strategi produk pada tingkat kombinasi produk secara individual, pada tingkat seri produk dan pada tingkat kombinasi produk secara keseluruhan. Adapun faktor keempat adalah titik berat strategi pemasaran pada tiap tahap siklus kehidupan produk.

Berdasarkan fungsinya produk dibedakan menjadi tiga level. Level pertama adalah core product yaitu suatu produk yang fungsinya merupakan alasan dasar konsumen untuk membelinya. Contoh sederhana dari core product adalah pakaian, fungsinya dasarnya untuk melindungi tubuh manusia. Actual product adalah fitur-fitur yang ada pada produk untuk menambah nilainya. Misal desain yang menarik, nama merk, dan kemasan. Augmented product adalah tambahan manfaat-manfaat yang tidak terpikirkan oleh konsumen tapi akan memberi kepuasan bagi mereka, seperti garansi.

Hal lain yang wajib diperhatikan perusahaan dalam menyusun produk adalah adanya kenyataan bahwa setiap jenis produk mempunyai siklus kehidupan yang terdiri dari empat tahap. Keempat, tahap pertumbuhan, tahap kematangan dan tahap penurunan. Masing-masing tahap siklus kehidupan produk memerlukan strategi pemasaran yang berbeda
B.     Perumusan Masalah
1.      Peranan produk dalam strategi manajemen pemasaran
2.      Penggolongan produk
3.      Strategi pada tingkat produk individual
4.      Produk line strategi
5.      Produk mix strategi
6.      Siklus kehidupan produk
C.    Tujuan Pembahasan
1.      Mengetahui peranan produk dalam strategi manajemen pemasaran
2.      Mengetahui strategi pada tingkat produk induvidual
3.      Mengetahui produk line dan poduk mix strategi


BAB II
PEMBAHASAN

A.    STRATEGI PRODUK

1.      Peranan Produk Dalam Strategi Manajemen Pemasaran

Produk merupakan titik berangkat keberhasilan pemasaran. Jumlah penjualan produk tidak dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pembeli secara optimal, tidak dapat dipacu dengan strategi promosi penjualan yang efektif sekalipun. Walaupun perencanaan dan pelaksanaan program periklanan diserahkan kepada perusahaan iklan terkemuka, iklan tidak dapat merubah produk yang tidak sesuai dengan kebutuhan pembeli menjadi produk yang diminati. Konsumen yang pernah mendapat pengalaman tidak memuaskan dari barang atau jasa yang pernah dibelinya, sulit dibujuk dengn iklan untuk membelinya lagi.

          Dalam menyusun strategi produk para pimpinan perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai macam faktor yang berkaitan dengan barang dan jasa yang mereka usahakan.

1.    Strategi pemilihan segmen pasar yang telah mereka tentukan sebelumnya.
Perusahaan yang bersangkutan wajib menyusun marketing mix
2.    Pengertian tentang hakekat produk dimata pembeli.
3.    Sebagian besar perusahaan memasarkan lebih dari satu jenis produk
4.    Setiap orang pimpinan perusahaan wajib menganalisis posisi produk-produk mereka dalam siklus kehidupan produk (product life cycle)

Kebutuhan Dan Keinginan Pembeli
Di mata pembeli setiap jenis barang atau jasa yang akan mereka beli diharapkan minimal mengandung tiga elemen manfaat yaitu:
·                Manfaat yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan utama disebut manfaat inti ( core benefits )
·                Manfaat yangdibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan tambahan ( expected benefits )
·                Manfaat yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan mereka (  augmented benefits )
Kebutuhan utama adalah manfaat inti yang diperoleh pembeli dari barang atau jasa. Sebagai contoh manfaat inti yang ingi diperoleh pembeli dari setiap mobil adalah dapat bepergian dengan cepat, aman, tidak kehujanan atau kepanasan. Dengan perkataan lain fungsi bisnis utama setiap jenis produk adalah menyajikan manfaat inti yang diharapkan pembeli. Tanpa kemampuan menyajikan manfaat inti tersebut produk apapun tidak akan diminati pembeli.
Kebutuhan tambahan  misalnya manfaat televisi dapat dipenuhi oleh pesawat televisi dengan merk apapun, namun pembeli mempunyai pilihan pesawat dengan merk atau merk-merk tertentu yang mereka sukai. Sebab utama mereka memilih produk dengan merk tertentu atau yang dihasilkan oleh prodesen tertentu dapat beraneka ragam jenisnya, lima di antaranya yang populer adalah:
a.              Mutu barang dan jasa
b.              Desain, bemtuk atau penampilan produk
c.              Kemutakhiran corak, mode atau teknologinya.
d.             Ketenaran nama produsen distributor atau merk produk
e.              Untuk jenis produk konsumtif masal tertentu
Keinginan pembeli. Disamping dapat memenuhi kebutuhannya kebanyakan pembeli juga mengharapkan produk yang dibeli dapat memenuhi sebanyak mungkin manfaat yang mereka inginkan. Sebagian besar manfaat lain yang diinginkan pembeli tersebut terdiri dari berbagai macam atribut diluar fisik produk
2.              Penggolongan Produk         
produk dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu barang ( goods ) dan jasa ( services ). Berdasarkan kriteria pembelinya barang dapat dibagi lagi menjadi 2 sub kelompok besar yaitu barang konsumtif ( consumer goods ) dan barang industrial ( industrial goods).
a.              Barang Konsumtif
Barang dapat diategorikan sebagai barang konsutif apabila barang tersebut dibeli oleh konsumen akhir ( end user ) untuk mereka konsumsi sendiri. Barang-barang konsumtif dapat dibedakan lagi enjadi 4 macam yaitu :
Ø   Barang konsumsi harian ( convenience goods )
Ø   Barang konsumsi pilihan ( shoping goods )
Ø   Barang konsumsi khusus ( speciality goods )
Ø   Barang konsumsi yang tidak di cari ( unsought goods )
Barang konsumsi harian adalah barang-barang konsumtif yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan harian. Pembeli seringkali membeli barang ini dan segera membelinyalagi dari pedagang terdekat setiap saat barang tersebut habis. Contoh: gula, kopi bubuk, rokok, sabun mandi, sabun cuci dan mie instan. Harga persatuan barang konsumsi harian biasanya tidak tinggi.
Barang konsumsi pilihan adalah barang konsumtif yang untuk memutuskan membelinya pembeli membandingkan tingkat kecocokan barang tersebut dengan keinginannya. Disamping itu mereka juga membandingkan harga, mutu, bentuk dan modl barang yang satu dengan yang lain.
Barang konsumsi khusus adalah barang konsumtif dengan cir-ciri yang unik atau merk dagang yang eklusif. Contoh jam tangan merk Polex, mobil sedan merk Roll Royce dan farfum merk Chanel. Karena ciri-ciri khusus tersebut pembeli bersedia meluangkan waktu dan tenaga untuk mendapatka barang. Harga persatuan barnga ini cukup tinggi, namun bagi pembelinya harga tidak mendominasi keputusan untuk membeli.
Barang konsumsi yang tidak dicari adalah barang atau jasa yang tidak dicari konsumen dari segmen atau segmen-segmen pasar tertentu karena mereka belum mengenalnya atau kalau diketahui tetapi pada umumnya belum terfikiran untuk membelinya. Contoh ensiklopedia, asuransi, batu nisan dan tanah pemakaman.
b.              Barang industrial
Barang industrial adalah barang yang dibeli oleh pembeli institusional untuk diproses lebih lanjut atau dijual kembali dengan keuntungan.
Barang industrial dapat dibedakan dalam tiga kelompok yaitu :
*             Bahan baku dan bahan pembantu
*             Bahan pendukung
*             Bahan modal
Bahan baku adalah barang industrial yang diproses menjadi bagian dari barang jadi. Contohnya minyak sawit mentah yang dipergunakan sebagai bahan mentah untuk memproduksi minyak makan.
Bahan pendukung adalah barang-barang industrial yang dipergunakan untuk menbantu kegiatan memproduksi barang tetapi tidak menjadi bagian dari barng yang diproduksi. Contonya solar yang dipergunakan sebagai bahan penggerak power generator untuk menggerakkan mesi-mesin pabrik.
Barang modal adalah barang indutrial yang dipergunakan oleh pembeli untuk memproduksi barang atau jasa.
3.              Strategi Pada Tingkat Produk Individual
Banyak keputusan harus dibuat perusahaan dalam menyusun strategi manajemen pemasaran pada tingkat produk secara individual. Dari sekian banyak faktor yang harus diperhatikan secara khusus dalam pengambilan keputusan itu adalah:
·                Atribut produk ( product atributes)
·                Penggunaaan merk dagang ( branding atau trade mark)
·                Kemasan produk ( packaging)

a.              Atribut produk
Atribut produk mempunyai pengaruh besar pada persepsi pembeli terhadap produk. Hal itu disebabkan karena secara fisik atribut produk membawa berbagai macam manfaat yang dibutuhkan dan diinginkan pembeli. Oleh karena itu perusahaan wajib berhati-hati dalm mengambil keputusan yang bersangkutan. Atribut produk yang paling besar peranannya dalam menciptakan persepsi konsumen adalah mutu, corak ,  pernak pernik produk   dan desain produk.
Mutu produk adalah kemampuan produk menunaikan fungsi utamanya. Dengan perkataan lain tingkat mutu produk ditentukan oleh kemampuannya memenuhi kebutuhan utama pembeli atau manfaat inti.
Tinggi rendahnya mutu produk dimata konsumen antara lain ditentukan oleh:
a.    Panjang pendeknya jangka waktu pemakaian produk tanpa gangguan yang berarti
b.    Tinggi rendahnya nilai manfaat yang disajikan produk
c.    Cara penggunaan produk yang mudah
d.   Biaya reparasi yang tidak memberatkan pemilik produk yang bersangkutan.

Pengembangan mutu. Tujuan utama strategi pemgembangan mutu adalah meningkatkan jangka waktu penggunaan, daya tahan dan ketangguhan produk melalui penggunaan bahan baku yang lebih baik mutunya atau perbaikan produksi.  Salah satu manfaat yang diperoleh perusahaan dari upaya pengembangan mutu adalah dapat menarik lebih banyak konsumen yang menjadikan  mutu sebagai salah salah motivasi pembelian mereka. Pengembangan mutu produk dapat dilakukan karena berbagai macam sebab. Perusahaan dapat melakukan perbaikan mutu karena presepsi konsumen bahwa mutu produk-produk mereka rendah. Perusahan lain meningkatkan mutu produk mereka telah melakukan hal yang sama. Dengan demikian mereka tidak khawatir daya saingnya dipasar menurun.
Bentuk dan pernak penik produk. Bentuk dan pernak pernik ( accesories) produk merupakan salah satu sarana untuk memenangkan persaingan. Bentuk dan pernak pernik dapat meningkatkan penampilan estitika produk. Dengan bentuk dan pernak pernik yang berbeda konsumen dapat membedakan produk perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Produsen yang inovatif selalu berusaha menciptakan bentuk dan pernak pernik produk yang lebih menarik dibandingkan dengan produk saingan mereka. Untuk melakukan hal itu secara periodik mereka melakukan riset pemasaran. Mereka mendatangi para pembeli ( respondent) untuk menanyakan kesannya terhadap produk buatan mereka.
Desain produk. Seperti halnya bentuk dan pernak penik, tujuan desain produk adalah guna membedakan produk yang dihasilkan perusahaan dengan produk-produk saingan. Produk dengan desain yang canggih dapat menarik pemandangan konsumen dapat berfungsi sebagai salah satu sarana untuk menunjang kemampuan bersaing. Disamping produk harus dapat membantu meningkatkan nilai penggunaaan produk misalnya kemudahan, ketangguhan dan keamanan penggunaannya serta kemudahan pengepakan dan pengiriman barang.
b.             Strategi Penggunaan Merek Dagang
Arti merk dagang bagi pembeli.
Merek dagang dagang terdiri dari nama, simbol, gambar atau kombinasi dari ketiganya yang dapat membedakan produk buatan perusahaan penghasil produk buatan perusahaan tertentu dengan produk sejenis lainnya yang dijual di pasar.
Merek dagang juga merupakan tanda untuk menunjukkan   kepada pembeli tentang perusahaan penghasil produk bersangkutan. Merek dagang dipergunakan oleh banyak sekali barang dan jasa yang diperdagangkan di pasar. Sesuai dengan luas daerah pemasaran yang dijangkau produk, merek dagang dapat dibedakan menjadi merek lokal, nasional dan internasional. Dimata pembeli merek dagang merupakan bagian penting dari produk.
Peranan merek dagang bagi produsen.
Bagi produsen merek dagang tidak berarti nama semata-mata. Merek dagang mengandung janji kepada pembeli bahwa produsen menjamin secara konsisten akan menyajian manfaat, kegunaan, atribut dan pernak pernik produk yang tetap memuaskan. Merek dagang membawa reputasi bisnis perusahaan yang menghasilkan produk.
Keputusan Penggunaan merek.
Keputusan manajemen perusahaan tentang penggunaan merek dagang produk yang mereka hasilkan dapat berwujud :
·                Tidak mempergunakan merek
·                Mempergunakan nama perusahaan sebagai merek semua produk   yang dihasilkan
·                Mempergunakan satu merek untuk tiap seri produk yang dihasilkan
·                Mempergunakan merek khusus untuk tiap jenis produk
·                Mempergunakan kombinasi merek
·                Mempergunakan merek pedagang ritel
Tidak Mempergunakan Merek
Keputusan tidak mempergunakan merek untuk produk yang dihasilkan diambil oleh banyak sekali perusahaan skala kecil dan menengah. Apabila roduk mereka dikemas, seringkali mereka hanya mencantumkan nama perusahaannya pada kemasan tersebut.
Salah satu sebab perusahaan-perusahaan kecil dan menengah tidak mempergunakan merek untuk produk mereka adalah karena mereka tidak mampu memenuhi konsekuensi keuangan apabila mereka mempergunakan merek. Untuk membangun perhatian pembeli kepada merek dagang, produsen pemilik merek perlu memperkenalkan dan mempromosikan merek tersebut kepasar. Tanpa pengenalan dan promosi tidak banyak pembeli yang mengenal dan memperhatikan merek tersebut.
c.              Kemasan Dan Label
Fungsi Kemasan
Kemasan adalah wadah ( container ) dan bungkus (wrapper ) sedangkan label adalah informasi tertulis tentang produk yang dicetak pada badan kemasan.
Sebagai wadah dan bungkus kemasan dapat terdiri dari beberapa lapis yaitu kemasan utama, kemasan kedua yang biasanya dibuang setelah kemasan dibuka.dan kemasan ketiga yaitu dooz karton yang dipergunakan selama pengangkutan dan penyimpanan produk digudang.
Kemasan mempunyai tiga fungsi utama yaitu sebagai sarana pelindung, sarana mempersulit pembajakan produk dan sebagai sarana promosi penjualan.
Kemasan sebagai Pelindung Produk.
Fungsi utama kemasan adalah untuk melindungproduk selama dalam pengangkutan, penyimpanan di gudang, diitoko selama produk itu belum habis dikonsumsi pembelinya. Dengan kemasan yang bermutu diharapkan produk dapat terhindar dari pengotoran, penyusutan, kerusakan, penguapan dan berbagai macam penurunan mutu yang lain.
Kemasan sebagai sarana pelindung pemalsuan.
Kemasan yang canggih desain dan bahan bakunya dapat mempersulit perusahaan lain untuk meniru dan memalsukannya. Dengan demikian kemasan yang baik dapat melindungi produk dari praktek persaingan yang sehat.
Kemasan sebagai Sarana Promosi Penjualan
Dengan perkembangan diberbagai segi kehidupan manusia dan bisnis peranan kemasan sebagai sarana penunjang strategi promosi penjualan semakin penting.        
4.              Produk  Line  Strategi

a.              Pengertian Produk Line
Produk line sebagai salah satu kelompok produk dengan ciri atau fungsi khusus yang sama, diperuntukan bagi kelompok pembeli yang sama, didistribusikan melaui jenis distributor yang sama atau dalam batas harga eceran ( price range ) yang sama.
b.              Produk Line  Stretching
Strategi perusahaan memperluas usaha bisnisnya dengan menambah produk jenis baru yang belum mereka produksi sebelumnya disebut produk line. Strategi produk line streching dapat dilakukan dengan jalan downward, upward streching atau two-way streching.
Downward streching dilakukan bilamana perusahaan menambah jenis produk baru yang mutu, bentuk atau ukuran dan harganya lebih rendah dibandingkan dengan jenis produk-produk lain yang telah mereka pasarkan.
Dalam strategi produk ini produk baru dihasilkan dapat dipasarkan dengan merek dagang yang sama dengan produk lama atau dengan mempergunakan merek dagang yang lain.
Strategi downward stretching dapat dilakukan karena perusahaan melihat potensi permintaan yang mereka hasilkan di segmen pasar dengan tenaga beli yang lebih rendah cukup kuat.
Untuk meningkatkan permintaan konsumen segmen pasar yang lebih rendah tersebut perusahaan memproduksi produk yang sama dengan ukuran lebih kecil dan harga yang lebih rendah. Cara lain untuk memasuki segmen pasar yang lebih rendah adalah dengan jalan memproduksi produk yang sama dengan bentuk, mutu,atau pernak pernik yang lebih rendah.
Upward stretching dilakukan dengan jalan menambah jenis produk baru dan harganya lebih tinggi dari produk-produk lain yang sudah dihasilkan sebelumnya. Salah satu tujuan bisnis yang ingin dicapai perusahaan dengan strategi produk ini adalah ingin memasuki segmen pasar lebih atas dari segmen-segmen pasar yang telah mereka layani.
Salah satu resiko yang mungkin dihadapi perusahaan melakukan strategi upward stretching muncul bilamana perusahaan-perusahaan saingan disegmen pasar yang lebih tinggi itu membalas dengan jalan memasuki segmen-segmen pasar yang telah mereka layani.
Two-way stretcing dilakukan dengan mencipatakan produk-produk yang mutu dan harganya lebih rendah dan lebih tinggi dibandingkan dengan produk-produk yang sudah dihasilkan perusahaan yang bersangkutan.
c.              Produck Line-Filling
Dengan strategi produk ini perusahaan menambah jenis produk baru dalam seri-seri produk tertentu yang telah mereka hasilkan.
Tujuan bisnis yang ingi dicapai perusahaan dengan menerapkan strategi produk ini berlain-lainan. Salah satu tujuan bisnis yang ingin dicapai perusahaan dengan strategi produk ini adalah ingin meningkatkan jumlah hasil penjualan dan keuntungan. Strategi produk ini kadang-kadang juga diterapkan perusahan karena peralatan produksi mereka belum terpakai penuh. Tujuan lain lagi adalah perusahaan bersangkutan ingin menawarkan jenis produk yang lebih komplit.
5.              Produk Mix Strategy
Produk  mix atau kombinasi produk adalah jumlah produck line dan jumlah jenis produk tiap produk line yang dihasilkan perusahaan tiap masa tertentu. Setiap perusahaan wajib mengusahakan kombinasi produk mereka sedemikian rupa sehingga dapat mencapai tujuan bisnis perusahaan secara optimal.
Konsep produk mix mengandung tiga unsur yang perlu diperhatikan perusahaaan dalam menyusun strategi kombinasi produk mereka. Ketiga unsur terseburt adalah:
1.              Jumlah seri pruduk yang dihasilkan ( the product mix breadth)
2.              Banyaknya jenis produk tiap seri ( the product mix length)
3.              Konsisensi korelasi tiap jenis produk dengan seri jenis produk yang lain. ( the product mix consistency )
The product mix breadth menggambarkan jumlah seri produk yang dihasilkan perusahaan. Contoh lembaga manajemen  jumlah seri produk yang mereka hasilkan ada tujuh yaitu jasa pendidikan program magister manajemen, lokakarya manajemen, in company training, pendidikan jarak jauh, konsultasi manajemen dan penerbitan buku.
The product mix length menggambarkan jumlah jenis produk tiap seri produk yang dihasilkan perusahaan. Tergantung dari kondisi dan tujuan bisnis masing-masing perusahaan, tiap seri produk yang mereka hasilkan dapat dibagi lagi menjadi beberapa sub seri produk. Selanjutnya tiap-tiap seri produk terdiri dari beberapa jenis barang atau jasa. Perusahaan besar yang bertujuan menciptakan citra bahwa mereka produsen yang paling komplit jenis produknya dapat memproduksi banyak sekali seri, sub seri dan jenis produk.
The product mix consisitensi. Unsur ketiga yang wajib diperhatikan perusahaan dalam memutuskan strategi kombinasi pokok produk misalnya menambanh jumlah  jenis produk konsistensi korelasi anatara jenis-jenis produk yang telah mereka hasilkan dan produk baru yang dihasilkan. Korelasi antara produk-roduk tersebut antara lain terletak dalam kaitan kegunaan dan penggunaan produk, jalur distribusi yang dipergunakan atau proses produksi yang dipergunakan untuk menghasilkan produk baru.
6.              Siklus Kehidupan Produk  

Hal penting lain yang perlu diperhatikan setiap perusahaan dalam menyusun strategi produk adalah adanya fakta bahwa produk mempunyai tahap-tahap kehidupan. Secara keseluruhan tahap-tahap kehidupan tersebut disebut siklus kehidpan produk atau product life cycle ( PLC). Untuk menjaga atau memperpanjang eksistensi produk di pasar, perusahaan menerapkan strategi pemasaran yang tidak sepenuhnya sama pada tiap siklus kehidupan produk. Siklus kehidupan produk terbagi menjadi 4 tahap yaitu:
§    Tahap pengenalan ( introduction)
§    Tahap pertumbuhan ( growth)
§    Tahap kematangan ( maturity)
§    Tahap penurunan ( decline)
Tahap pengenalan dimulai pada saat produk baru diterjunkan ke pasar. Belum banak konsumen mengetahui atau memperhatikannya. Jumlah permintaan produk masih sedikit, perusahaan inovator belum dapat memperoleh keuntungan. Dilain pihak untuk memperkenalkan produk tesebut produsen inovator menyelenggarakan proram promosi penjualan secara insentif.
Apabila persepsi konsumen tehadap produk yang bersangkutan positif produk tersebut dapat lolos ke tahap berikutnya yaitu tahap pertumbuhan. Permintaan pasar atas produk tersebut meningkat, produsen inovator mulai memperoleh keuntungan. Keberhasilan produk memasuki pasar dan menghasilkan keuntungan akan segera diketahui perusahaan-perusahaan lain. Mereka ikut memproduksi dan memasarkan produk yang sama, persaingan yang muncul. Persaingan di pasar tersebut mendorong produk memasuki tahap siklus kehidupan ketiga yaitu tahap kematangan yang ditandai oleh semakin banyaknya produsen baru memasuki pasar.
Dalam tahap kematangan jumlah konsumen yang belum mengetahui produk yang bersangkutan semakin sedikit, sehingga kenaikan permintaan pasar tidak sepesat pada tahap-tahap sebelumnya. Apabila jumlah perusahaan baru yang memasuki pasar meningkat lagi produk akan memasuki tahap kejenuhan.
 Dalam tahap sklus kehdupan produk in jumlah permintaan pasar tidak meningkat lagi. Di lain pihak persaingan pasar semakin ketat. Biasanya bentuk, ukuran dan mutu produk, harga dan saluran distribusi yang dipergunakan para rodusen yang hampir sama. Keuntungan masing-masing produsen menipis karena pada umumnya jumlah hasil penjualan meraka menurun. Jumlah permintaan pasar pada tahap penurunan dapat secara substansial bialamana selama tahap itu di pasar muncul tekhnologi baru yang menghasilkan produk baru, yang dari berbagai aspek lebih baik dari produk lama. Produk lama akan memasuki tahap penurunan, permintaan produk secara keseluruhan mulai menurun. Perusahaan-persahaan yang tidak dapat bertahan menghadapi saingan produk baru akan menghentikan usahanya.
















BAB 111 PENUTUP

KESIMPULAN
Produk merupakan titik berangkat keberhasilan strategi manajemen pemasaran. Oleh karena itu strategi produk perlu disusun secara efektif dan efisien. Ada beberapa faktor yang wajib diperhatikan dalam menyusun strategi produk, antara lain: Atribut produk, penggunaan merek dagang dan kemasan.
Dalam menyusun strategi produk adanya kenyataan bahwa setiap jenis produk mempunyai sikus kehidupan yang terdiri dari 4 tahap antara lain tahap pengenalan, tahap pertumbuhan, tahap kematangan dan tahap penurunan. Masing-masing tahap kehidupan produk tersebut memerlukan strategi pemasaran yang berbeda.


SARAN
Adapun saran-saran yang perlu disampaikan yaitu sebaiknya dengan adanya srtaegi produk diharapkan produsen dapat meningkatkan kwalitas serta utu sebuah produk.
       Untuk menunjang hal itu maka disusun strategi produk secara efektif dan efisien.








DAFTAR PUSTAKA
Www. Google.com