BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Produk Orang akan memuaskan keinginan dan kebutuhannya melalui produk. Produk menurut Kotler dan Amstrong (1996: 274) adalah : “ A product as anything that can be offered to a market for attention, acquisition, use or consumption and that might sastify a want or need”. Artinya produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dbeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Menurut Assail (1995, p.121) definisi produk adalah sebagai berikut: “ A product as a set of tangible and intangible attributes including packaging, color, price, quality and brand, plus seller’s service and reputation. A product may be good service idea”. Berdasarkan definisi diatas maka dapat diartikan bahwa prduk adalah sekumplan atribut berwujud dan tidak berwujud yang mencakup undur-unsur keasan, warna, harga, kualitas, dan merek serta pelayanan dan reputasi penjual. Suatu produk mungkin adalah barang berwujud, jasa atau gagasan. Menurut tjiptono (1997. p.95) mengatakan bahwa “produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan”. Secara konseptual, produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan atau keinginan konsumen. Sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Dari ketiga definisi dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan produk adalah segala sesuatu baik berwujud barang atau jasa yang digunakan untuk memuaskan konsumen, dimana tiap barang atau jasa tersebut memilkiki manfaat yang berbeda. Dapat dikatakan pelanggan dalam membeli barang tidak hanya membeli sekumpulan atribut fisiknya saja tetapi lebih dari itu. Pelanggan tersebut tersedia untuk membayar sesuatu yang diharapkan agar dapat memuaskan kebutuhan dan keinginannya. 2.2 Klasifikasi Produk Banyak klasifikasi suatu produk yang dikemukakan ahli pemasaran. Diantaranya pendapat yang dikemukakan oleh Kotler. Menurut Kotler (2002, p.451). Produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu: a. Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok utama, yaitu: 1) Barang Barang merupakan produk yang tidak berwujud fisik, sehingga dapat dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya. 2) Jasa Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual (dikonsumsi pihak lain). Seperti halnya bengkel reparasi, salon kecantikan, hotel dan sebagainya. Kotler (2002, p.486) juga mendifinisikan jasa sebagai berikut: “ jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produknya dapat dikaitkan atau dikaitkan dengan suatu produk fisik. b. Berdasarkan aspek daya tahannya produk dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu: 1) Barang tidak tahan lama (Nondurable Goods) Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun. Contohnya: Pasta gigi, Mnuman kaleng dan Sebagainya. 2) Barang tahan lama (Dourable Goods) Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian ( umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun lebih). Contohnya Lemari es, Mesin cuci, Pakaian dan lain-lain. c. Berdasarkan tujuan konsumsi yaitu didasarkan pada siapa konsumennya dan untuk apa produk itu dikonsumsi, maka produk diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: 1) Barang konsumsi ( Consumer’s Goods) Barang konsumsi merupakan suatu produk yang langsung dapat dikonsumsi tanpa melalui pemprosesan lebih lanjut untuk memperoleh manfaat dari produk tersebut. 2) Barang industri (Industrial’s Goods) Barang industri merupakan suatu jenis produk yang masih memerlukan pemprosesan lebih lanjut mendapatkan suatu manfaat tertentu, biasanya hasil pemprosesan dari barang industri diperjual belikan kembali. 2.3 Hirarki Produk Pada dasarnya setiap produk secara hirarki berhubungan dengan produk tertentu lainnya. Hirarki produk ini dimulai dari kebutuhan dasar sampai dengan tipe produk yang akan memuaskan kebutuhan tersebut. Hirarki produk terdiri atas tujuh tingkatan, yaitu: 1) Need family, yaitu kebutuhan inti/dasar yang membentuk product family. Contoh, rasa aman. 2) Produk family, yaitu seluruh kelas produk yang dapat memuaskan suatu kebutuhan inti/dasar dengan tingkat efektivitas yang meadai. Contohnya, tabungan dan penghasilan. 3) Kelas produk (product line), yaitu sekumpulan produk didalam produk family yang dianggap memilki hubungan fungsional tertentu. Misalnya, instrument financial. 4) Lini produk (product line) yaitu sekelompok produk dalam kelas produk yang saling terkait erat karena produk tersebut melakukan fungsi yang sama, dijual kepada kelompok pelanggan karena produk tersebut melakukan fungsi yang sama, dijual kepada kelompok pelanggan yang sama, dan dipasarkan melalui saluran yang sama, atau masuk kedalam rentang harga tertentu. Contoh, auransi jiwa. 5) Jenis produk (product type) yaitu sekelompok barang dalam lini produk yang sama-sama memilki salah satu dari beberapa kemungkinan bentuk produk tersebut. Contoh, asuransi berjangka. 6) Merek (brand), yaitu nama yang dapat dihubungkan/ diasosiasikan dengan satu atau lebih item dalam lini produk yang digunakan untuk mengidentifikasikan sumber atau karakter item tersebut. Contoh, asuransi bumi putera. 7) Item, yaitu suatu unit khusus dalam suatu merek atau lini produk yang dapat dibedakan berdasarkan ukuran, harga, penampilan, atau atribut lainnya. Biasanya disebut pula stockkeeping unit atau varian produk. Misalnya, asuransi jiwa bumi putera yang dapat diperbarui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar