BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Produk merupakan
kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh seseorang atau lembaga untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar. Keberadaan produk dapat dikatakan
sebagai titik sentral dari kegiatan pemasaran, karena semua kegiatan dari
unsur-unsur bauran pemasaran lainnya berawal dan berpatokan pada produk yang
dihasilkan. Sebagian besar perusahaan menghasilkan lebih dari satu produk. Tiap seri produk seringkali terdiri
dari lebih satu jenis produk. Sayangnya tidak semua seri dan jenis produk
memberikan sumbangan hasil penjualan dan keuntungan yang sama. Oleh karena itu,
pengelolaan tiap seri dan jenis produk juga tidak sama. Kapasitas produk
menyumbang keuntungan ditentukan oleh jumlah satuan produk yang terjual tiap masa
tertentu yang besarnya Contribution margin. Contribution margin adalah selisih
antara harga jual persatuan produk dan biaya variabelnya.
Karena berbagai macam alasan perusahaan dapat memutuskan memperluas usaha
bisnisnya. Upaya perluasan bisnis tersebut dapat dilakukan dengan memproduksi
produk baru dengan mutu, bentuk, ukuran dan harga yang lebih rendah dari produk
lama. Perusahaan juga dapat memperluas usahanya dengan jalan product
line-filling.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah mengenai klasifikasi
produk dan hirarki produk.
1.3 Tujuan Pemabahasan
Adapun tujuan
dibuatnya makalah yang membahas tentang klasifikasi produk dan hirarki produk adalah sebagai berikut:
a. Sebagai pelengkap tugas mata kuliah “Manajemen Pemasaran”
b. Menambah pengetahuan kepada penulis mengenai klasifikasi produk dan hirarki produk.
c. Diharapkan dapat menambah referensi pustaka yang berhubungan
dengan produk.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Produk
Orang akan
memuaskan keinginan dan kebutuhannya melalui produk. Produk menurut Kotler dan Amstrong
(1996: 274) adalah : “ A product as anything that can be offered to a market
for attention, acquisition, use or consumption and that might sastify a want or
need”. Artinya produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, dbeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan
dan kebutuhan konsumen. Menurut Assail (1995, p.121) definisi produk adalah sebagai berikut: “ A
product as a set of tangible and intangible attributes including packaging,
color, price, quality and brand, plus seller’s service and reputation. A
product may be good service idea”. Berdasarkan definisi diatas maka dapat
diartikan bahwa prduk adalah sekumplan atribut berwujud dan tidak berwujud yang
mencakup undur-unsur keasan, warna, harga, kualitas, dan merek serta pelayanan
dan reputasi penjual. Suatu produk mungkin adalah barang berwujud, jasa atau gagasan.
Menurut
tjiptono (1997. p.95) mengatakan bahwa “produk merupakan segala sesuatu yang
dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,
digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan
pasar yang bersangkutan”. Secara konseptual, produk adalah pemahaman subyektif
dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai
tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan atau keinginan konsumen. Sesuai
dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.
Dari ketiga
definisi dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan produk adalah segala
sesuatu baik berwujud barang atau jasa yang digunakan untuk memuaskan konsumen,
dimana tiap barang atau jasa tersebut memilkiki manfaat yang berbeda. Dapat
dikatakan pelanggan dalam membeli barang tidak hanya membeli sekumpulan atribut
fisiknya saja tetapi lebih dari itu. Pelanggan tersebut tersedia untuk membayar
sesuatu yang diharapkan agar dapat memuaskan kebutuhan dan keinginannya.
2.2
Klasifikasi Produk
Banyak
klasifikasi suatu produk yang dikemukakan ahli pemasaran. Diantaranya pendapat
yang dikemukakan oleh Kotler. Menurut Kotler (2002, p.451). Produk dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu:
a. Berdasarkan
wujudnya, produk dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok utama, yaitu:
1) Barang
Barang merupakan produk yang tidak berwujud fisik, sehingga dapat
dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan
perlakuan fisik lainnya.
2) Jasa
Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk
dijual (dikonsumsi pihak lain). Seperti halnya bengkel reparasi, salon
kecantikan, hotel dan sebagainya. Kotler (2002, p.486) juga mendifinisikan jasa
sebagai berikut: “ jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat
ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud
dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produknya dapat dikaitkan atau
dikaitkan dengan suatu produk fisik.
b. Berdasarkan
aspek daya tahannya produk dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu:
1) Barang tidak tahan lama (Nondurable Goods)
Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis
dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain, umur
ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun. Contohnya: Pasta
gigi, Mnuman kaleng dan Sebagainya.
2) Barang tahan
lama (Dourable Goods)
Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan
lama dengan banyak pemakaian ( umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah
satu tahun lebih). Contohnya Lemari es, Mesin cuci, Pakaian dan lain-lain.
c. Berdasarkan
tujuan konsumsi yaitu didasarkan pada siapa konsumennya dan untuk apa produk
itu dikonsumsi, maka produk diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1) Barang konsumsi
( Consumer’s Goods)
Barang konsumsi merupakan suatu produk yang langsung dapat dikonsumsi
tanpa melalui pemprosesan lebih lanjut untuk memperoleh manfaat dari produk
tersebut.
2) Barang industri
(Industrial’s Goods)
Barang industri merupakan suatu jenis produk yang masih memerlukan
pemprosesan lebih lanjut mendapatkan suatu manfaat tertentu, biasanya hasil
pemprosesan dari barang industri diperjual belikan kembali.
2.3 Hirarki Produk
Pada
dasarnya setiap produk secara hirarki berhubungan dengan produk tertentu
lainnya. Hirarki produk ini dimulai dari kebutuhan dasar sampai dengan tipe
produk yang akan memuaskan kebutuhan tersebut. Hirarki produk terdiri atas
tujuh tingkatan, yaitu:
1)
Need family, yaitu
kebutuhan inti/dasar yang membentuk product family. Contoh, rasa aman.
2)
Produk family,
yaitu seluruh kelas produk yang dapat memuaskan suatu kebutuhan inti/dasar
dengan tingkat efektivitas yang meadai. Contohnya, tabungan dan penghasilan.
3)
Kelas produk
(product line), yaitu sekumpulan produk didalam produk family yang dianggap
memilki hubungan fungsional tertentu. Misalnya, instrument financial.
4)
Lini produk
(product line) yaitu sekelompok produk dalam kelas produk yang saling terkait
erat karena produk tersebut melakukan fungsi yang sama, dijual kepada kelompok
pelanggan karena produk tersebut melakukan fungsi yang sama, dijual kepada
kelompok pelanggan yang sama, dan dipasarkan melalui saluran yang sama, atau
masuk kedalam rentang harga tertentu. Contoh, auransi jiwa.
5)
Jenis produk
(product type) yaitu sekelompok barang dalam lini produk yang sama-sama memilki
salah satu dari beberapa kemungkinan bentuk produk tersebut. Contoh, asuransi
berjangka.
6)
Merek (brand),
yaitu nama yang dapat dihubungkan/ diasosiasikan dengan satu atau lebih item
dalam lini produk yang digunakan untuk mengidentifikasikan sumber atau karakter
item tersebut. Contoh, asuransi bumi putera.
7)
Item, yaitu suatu
unit khusus dalam suatu merek atau lini produk yang dapat dibedakan berdasarkan
ukuran, harga, penampilan, atau atribut lainnya. Biasanya disebut pula
stockkeeping unit atau varian produk. Misalnya, asuransi jiwa bumi putera yang
dapat diperbarui.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Produk
adalah segala sesuatu baik berwujud barang atau jasa yang digunakan untuk
memuaskan konsumen, dimana tiap barang atau jasa tersebut memilkiki manfaat
yang berbeda. Dapat dikatakan pelanggan dalam membeli barang tidak hanya
membeli sekumpulan atribut fisiknya saja tetapi lebih dari itu.
Produk dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu:
a) Berdasarkan
wujudnya, produk dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok utama, yaitu:
1) Barang
2) Jasa
b) Berdasarkan
aspek daya tahannya produk dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu:
1) Barang tidak
tahan lama (nondurable goods)
2) Barang tahan
lama (dourable goods)
c) Berdasarkan
tujuan konsumsi yaitu didasarkan pada siapa konsumennya dan untuk apa produk
itu dikonsumsi, maka produk diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1) Barang konsumsi
( consumer’s goods)
2) Barang industri
(industrial’s goods)
Hirarki produk terdiri dari tujuh tingkatan yaitu:
1) Need family
2) Produk family
3) Kelas produk
4) Lini produk
5) Jenis produk
6) Merek
7) Item
3.2 saran
Penulis menyadari dalam
makalah ini banyak sekali kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, demi kebaikan makalah
yang akan datang. Atas saran dan kritiknya penulis mengucapkan terima kasih.
DATAR PUSTAKA
Buchari Alma, 2004,
Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi
Revisi, Bandung, Alfabeta.
Kotler, Philip, 2000, Manajemen
Pemasaran, Edisi
Milenium, Jakarta,
Prehallindo.
Kotler, Philip, 2002, Manajemen
Pemasaran, Jilid 1,
Edisi Milenium, Jakarta,
Prehallindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar